Liputan6.com, Jakarta AC Milan dan Juventus akan dikeluarkan dari keikutsertaannya di Liga Italia jika mereka melanjutkan hubungan dengan proyek Liga Super Eropa atau European Super League (ESL).
Putusan tersebut dikeluarkan setelah Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menyetujui undang-undang baru. Di sisi lain Juventus dan AC Milan sejauh ini sangat terkait dengan rencana tersebut.
Advertisement
Dalam putaran terbaru saga ESL, aturan baru memungkinkan klub yang mendaftar ke kompetisi terpisah apa pun bisa dikeluarkan dari kompetisi di liga domestik Italia.
AC Milan dan Juventus adalah anggota pendiri dari proyek tersebut bersama dengan Inter Milan, meski belum bergabung dengan apa yang disebut Dirty Dozen dan diminta untuk meninggalkan proyek tersebut.
Inter sendiri sudah merilis pernyataan yang mengonfirmasi pengunduran diri mereka Rabu lalu. Tapi, rival sekota mereka, AC Milan, sejauh ini hanya meminta maaf kepada penggemar atas keterlibatan mereka.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Komitmen
Sementara itu, Juventus - yang ketuanya Andrea Agnelli adalah salah satu arsitek ESL - telah mengatakan bahwa mereka "berkomitmen" pada gagasan tersebut. Meski dia menyadari itu tidak bisa terus berlanjut seperti keadaan sekarang.
Di sisi lain, FIGC telah menambahkan klausul baru pada aturannya. Mereka menggarisbawahi bahwa klub yang mendaftar ke liga nasional harus setuju bahwa mereka tidak akan bergabung dengan kompetisi privat dan tidak resmi.
Advertisement
Tak Boleh Ambil Bagian
“Saat ini kami tidak memiliki berita tentang siapa yang bertahan dan siapa yang keluar dari Liga Super,” kata presiden FIGC Gabriele Gravina.
“Jika, sebelum batas waktu pendaftaran ke kejuaraan nasional pada 21 Juni, seseorang mengikuti kompetisi yang bersifat pribadi, mereka tidak akan ambil bagian dalam kejuaraan kami.”
Sudah Disetujui
Aturan baru tersebut disetujui dengan suara bulat oleh dewan FIGC, termasuk CEO Inter Milan Giuseppe Marotta.
"Mereka yang merasa harus berpartisipasi dalam kompetisi yang tidak diizinkan oleh FIGC, FIFA atau UEFA akan kehilangan afiliasi mereka," tambah Gravina.
Advertisement
Harus Diselesaikan
Sementara itu Presiden Real Madrid Florentino Perez tetap menegaskan idenya belum mati.
“Kami akan terus bekerja,” katanya kepada sebuah stasiun radio Spanyol. “Kami sedang mencari cara untuk menyelesaikannya. Sayang sekali jika tidak menyelesaikannya. "