Liputan6.com, Jakarta Ban merupakan komponen sepeda motor yang bersentuhan langsung dengan jalan. Alasan ini membuat kondisi ban menentukan kenyamanan serta keselamatan berkendara.
Karena itulah kondisi ban perlu dijaga agar tetap mampu berfungsi dengan optimal. Salah satu cara yang paling mudah dalam merawat ban sepeda motor adalah menjaga tekanan angina agar tetap pada ukuran yang semestinya.
Advertisement
Meski ban adalah salah satu komponen yang bisa habis dan harus diganti baru secara berkala, namun tetap butuh perawatan rutin selama pemakaian.
Salah satu cara merawatnya dengan memastikan ukuran angin ban motor dalam kondisi tepat. Hanya saja, mayoritas pengendara kurang memperhatikan ketika mengecek tekanan angin ban motor.
Cara paling umum dengan menekan ban pakai tangan. Jika ban terasa empuk saat dipencet berarti masih butuh tambahan angin. Kalau sudah keras maka dianggap cukup.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kurang Tepat
Padahal, cara mengukur tekanan angin ban seperti itu kurang tepat karena semestinya ukuran angin ban harus disesuaikan dengan standar kebutuhan mobilitas sehari-hari penggunanya.
"Ukuran tekanan ban harus disesuaikan dengan standarnya untuk kebutuhan sehari-hari, para pengendara dapat mengatur tekanan ban yaitu ban depan 200kpa/29 PSI, ban belakang 225kpa/33 PSI, akan lebih bagus lagi jika menggunakan angina berjenis nitrogen yang dapat menjaga suhu ban juga," terang Panca selaku tim Technical Warranty & Education Yamaha Madiun-Kediri.
Selain itu, penggunaan angin jenis nitrogen dibanding angin biasa juga lebih disarankan guna membuat kinerja ban lebih optimal.
Nitrogen memiliki stabilitas yang jauh lebih baik daripada udara biasa. Ukuran angin ban motor dengan nitrogen tidak akan banyak berubah meski suhu sedang naik baik karena cuaca maupun penggunaan di atas aspal.
Sumber: Otosia.com
Advertisement