Giliran Filipina Setop Kedatangan dari India Akibat Lonjakan Kasus COVID-19

Filipina menyetop kedatangan dari India karena tingginya kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Apr 2021, 09:08 WIB
Petugas pemakaman yang mengenakan pakaian pelindung membawa seseorang yang meninggal karena komplikasi COVID-19 di sebuah rumah sakit di Manila, Filipina, Senin (26/4/2021). Infeksi COVID-19 di Filipina melonjak melewati 1 juta pada hari Senin dalam tonggak suram terbaru. (AP Photo/Aaron Favila)

Liputan6.com, Manila - Filipina akan melarang pelancong yang datang dari India untuk mencegah penyebaran varian virus corona baru yang menjadi penyebab lonjakan besar kasus COVID-19 di negara Asia Selatan itu, kata seorang pejabat senior pada Selasa (27/4).

Wisatawan yang datang dari India atau mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke negara itu dalam 14 hari terakhir sebelum kedatangan akan dilarang memasuki Filipina dari 29 April hingga 14 Mei, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan.

Menurut laporan Channel News Asia, Rabu (28/4/2021), Kamboja yang lokasinya berdekatan juga mengumumkan larangan serupa, dan akan efektif pada Kamis, untuk mencakup orang-orang dengan riwayat perjalanan ke India dalam tiga minggu sebelumnya.

Baik Kamboja dan Filipina telah melihat lonjakan besar dalam jumlah kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Situasi COVID-19 di India

Petugas kesehatan berbicara dengan seorang wanita di pusat karantina untuk pasien COVID-19 di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). Pihak berwenang mengatakan pada hari Senin bahwa rumah sakit telah didorong hingga batasnya. (AP Photo/Manish Swarup)

Kondisi di India akibat penyebaran COVID-19 yang menggila membuat negara itu kian terpuruk.

Selain rumah sakit yang kewalahan akibat tak lagi mampu menampung pasien, ICU di India juga mulai penuh dan nyaris semua ventilator digunakan. Upacara kremasi jenazah sudah tak dilakukan lagi di krematorium, melainkan di lapangan terbuka.

Negara-negara barat tengah mengirim bantuan. Perusahaan-perusahaan China pun turut berusaha memenuhi pesanan oksigen ke India.

Pakar kesehatan Krishna Udayakumar dari Duke Global Health Innovation Center berkata kondisi India tidak mungkin bisa bertahan dalam beberapa hari ke depan apabila situasi tidak membaik.

"Situasi di India tragis dan kemungkinan akan semakin parah dalam beberapa minggu hingga bulan," ujar Udayakumar. Ia lantas meminta adanya aksi global untuk membantu India di momen krisis ini.


Infografis Varian Baru Virus Corona di India:

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya