Diduga Babi Ngepet di Depok Bikin Heboh Warga, Ini 4 Faktanya

Takut babi kabur usai ditangkap, warga potong dan kuburkan terpisah badan serta kepalanya.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 28 Apr 2021, 08:15 WIB
Diduga babi ngepet diamankan warga RT 2/RW 4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat baru saja dihebohkan dengan kabar penangkapan diduga babi ngepet. Peristiwa itu terjadi di lingkungan RT 2/RW 4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Kabarnya penangkapan itu dilakukan setelah muncul keresahan sejumlah warga di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok yang mengaku kehilangan uang diduga akibat ulah babi ngepet. Martalih, seorang warga mengatakan, penangkapan babi ngepet bermula dari laporan warga yang resah karena kehilangan uang sejak tiga bulan lalu.

Setelah ditelusuri, beberapa warga mengaku sempat melihat babi ngepet yang berkeliaran di lingkungan RT 2/RW 4 dan berinisiatif menangkapnya. Martalih menjelaskan, proses penangkapan dilakukan pada Selasa dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Ia bersama 14 warga lainnya membuat jebakan untuk menangkap pelaku ritual babi ngepet.

Saat di tangkap pada Selasa (27/4/2021) dini hari sekitar pukul 00.30, babi ngepet tersebut memiliki tinggi 50 sentimeter dan lebar 40 sentimeter, namun saat ini tubuh babi tersebut mengecil sehingga tingginya menjadi 30 sentimeter dan lebar 40 sentimeter. 

Usai ditangkap beberapa aksi warga dilakukan agar babi itu tak kabur. Berikut ini 5 fakta penangkapan diduga babi ngepet di Depok yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/4/2021).


1. Ditangkap Warga dengan Telanjang

Diduga babi ngepet diamankan warga RT 2/RW 4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Pada saat penangkapan, Martalih mengatakan melihat tiga orang menggunakan sepeda motor matic memasuki lingkungan dan satu orang yang menggunakan baju jubah hitam mendekati lokasi penangkapan yang sebelumnya telah diintai warga. Saat seorang yang menggunakan jubah hitam telah berubah wujud menjadi babi ngepet, warga yang sebelumnya bersembunyi dengan cara telanjang langsung melakukan penangkapan.

Rencananya, babi ngepet yang tersimpan di dalam kandang sempat akan ditunggu sampai maghrib. Apabila warga di wilayah Kota Depok tidak ada yang mengakui salah satu keluarganya melakukan ritual babi ngepet, masyarakat di lingkungan itu akan memusnahkannya.


2. Bayar Rp 2 Ribu Jika Ingin Lihat

Diduga babi ngepet diamankan warga RT 2/RW 4, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (Sumber: Merdeka)

Berdasarkan kabar yang beredar, babi itu ditemukan di kebun Suratiyo di Kp. Bedahan RT 02/04 Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan, Depok. Ketua RW 04 Bedahan Abdul Rosad yakin itu babi jadi-jadian. Dia mengimbau warga Bedahan yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera menghubunginya.

"Jadi emang bener babi ngepet. Saya harapkan warga Bedahan kalau punya saudara atau tetangga yang merasa kehilangan silakan hubungi saya, datang ke rumah Ustad Adam. Kita tunggu sampai sore, kalau nggak ada (yang mengaku) kita matikan," kata Abdul Rosad, dikutip dari Merdeka.

Sementara itu, bagi warga yang masih penasaran melihat babi yang disebut jadi-jadian tersebut, harus merogoh kocek. Terlebih jika ingin memfotonya. 

"Bayar Rp2 ribu tadi ada warga yang ngecrek bawa kardus," kata Ronny, salah seorang warga di lokasi.

Saat hendak masuk menuju lokasi, dirinya sudah disodori kotak amal sukarela. Dia pun mengeluarkan uang Rp2 ribu. "Pas mau foto juga bayar Rp2 ribu lagi," tambahnya.


3. Babi Tersebut Akhirnya Dipotong

Warga sedang merapihkan kuburan babi ngepet yang dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Setelah warga berhasil melakukan penangkapan diduga babi ngepet di RT 2 RW 05, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, akhirnya babi tersebut di penggal warga. Hal itu dilakukan lantaran tubuh babi ngepet sudah mengecil sejak dari awal penangkapan.

Ketua RW4, Abdul Rosad mengatakan, pemotongan babi ngepet dipercepat dari waktu yang awalnya direncanakan setelah maghrib, tapi dilakukan setelah zuhur. Pemenggalan dilakukan untuk mencegah babi ngepet tersebut hilang sebelum menjelang maghrib.


4. Dikubur Terpisah

Rosad menuturkan, saat sebelum di potong, ukuran babi ngepet layaknya seekor kucing, memiliki tinggi dan lebar sekitar 15 sentimeter. Padahal awal penangkapan, babi ngepet memiliki tinggi sekitar 50 senti meter dan lebar 40 senti meter.

Rosad menjelaskan, pemenggalan babi ngepet telah dilakukan musyawarah dengan pengurus lingkungan, tokoh masyarakat, agama, aparatur kelurahan, dan kepolisian. Setelah disepakati bersama, warga melakukan pemotongan babi ngepet dengan diiringi pembacaan ayat suci Al Quran dan shalawat pukul 12.30 WIB 

“Iya sudah dipotong, bagian kepala dan badan dipisah,” kata Rosad. Penguburan dilakukan tidak seperti penguburan manusia, namun penguburan babi ngepet diletakkan di pemakaman keluarga.

Kepala dan badan babi dibungkus menggunakan kain yang digunakan dari hasil penyembelihan dan penangkapan. 

“Dikuburnya tidak dimandikan langsung dikubur saja, karena yang dikuburkan berbentuk hewan bukan manusia,” terang Farhan, seorang warga yang ikut melakukan penguburan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya