Adaro Raih Fasilitas Pinjaman Rp 5,79 Triliun

PT Adaro Energy Tbk menyatakan akan menggunakan dana dari fasilitas pinjaman ini untuk melunasi lebih awal atas seluruh saldo pinjaman terutang yang dimiliki Adaro Indonesia.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Apr 2021, 08:01 WIB
Ilustrasi PT Adaro Energy Tbk (Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia teken perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD 400 juta atau sekitar Rp 5,79 triliun (asumsi kurs Rp 14.494 per dolar AS) dari beberapa bank pada 23 April 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/4/2021), PT Adaro Energy Tbk menyatakan akan menggunakan dana dari fasilitas pinjaman ini untuk melunasi lebih awal atas seluruh saldo pinjaman terutang yang dimiliki Adaro Indonesia. Adapun perjanjian fasilitas pinjaman yang dimiliki sebesar USD 1 miliar pada 25 Agustus 2014.

Fasilitas pinjaman ini akan dibayarkan setiap kuartal. Pinjaman tersebut memiliki tenor lima tahun dan jatuh tempo pada 23 Apri 20216 setelah tanggal perjanjian fasilitas pinjaman Adaro Indonesia.

Perseroan memberikan jaminan sepenuhnya atas fasilitas pinjaman ini kepada Adaro Indonesia. Perseroan memiliki 88,467 persen saham Adaro Indonesia secara tidak langsung.

"Fasilitas pinjaman ini akan memberikan dampak positif pada kondisi keuangan perseroan," demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Tbk, Mahardika Putranto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham ADRO

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa, 27 April 2021, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) stagnan di posisi Rp 1.210 per saham.

Saham ADRO berada di posisi tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 1.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 7.706 kali dengan nilai transaksi Rp 67,2 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya