IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya

Berdasarkan beberapa kajian, IDAI belum bisa memberikan rekomendasi sekolah tatap muka.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Apr 2021, 12:00 WIB
IDAI masih merekomendasikan sekolah dari rumah. Pada 27 April 2021, IDAI belum merekomendasikan sekolah tatap muka. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum merekomendasikan sekolah tatap muka. Ada beberapa hal yang membuat IDAI belum memberikan rekomendasi anak-anak sekolah secara langsung.

Beberapa kajian telah dilakukan IDAI sehingga keluar rekomendasi agar tidak melakukan sekolah tatap muka terlebih dahulu. Pertama, berdasarkan hak-hak anak berdasarkan konvensi Hak-Hak Anak dari PBB tanggal 20 November 1989 dan Keputusan Presiden Indonesia No 36 Tahun 1990.

Di dalam Hak-Hak Anak dari PBB tersebut dua diantaranya hak untuk mendapatkan perlindungan dan hak untuk mendapatkan pendidikan. 

Kedua, IDAI melihat data perkembangan pandemi COVID-19 secara nasional yang kembali meningkat. Ketiga, ditemukannya varian bari Coronavirus sejak Maret 2021. Serta cakupan imunisasi COVID-19 yang belum mencapai target.

“Melihat situasi dan penyebaran COVID-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka belum direkomendasikan,” kata Ketua Umum IDAI, Aman Pulungan pada 27 April 2021.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut


Anak dan Orangtua Harus Diberi Kebebasan Memilih Luring atau Daring

Suasana Drive in Learning (DRIL) dengan konsep pembelajaran di ruang terbuka di Jakarta, Senin (5/4/2021). Pembelajaran tatap muka terbatas sebagai bentuk inovasi dan adaptasi dibidang pendidikan saat pandemi Covid-19 masih terjadi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kegiatan belajar tatap muka bisa dilaksanakan asal memenuhi beberapa keadaan. Seperti terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate kurang dari lima persen dan menurunnya tingkat kematian.

Bila sekolah tatap muka tetap dimulai, IDAI meminta anak dan orangtua diberi kekebasan memilih metode pembelajaran daring atau luring.

“Anak yang belajar secara luring maupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama,” kata Aman.

Hingga kini, pandemi COVID-19 memang tak tahu dimana ujungnya. Terkait hal itu, IDAI meminta agar guru dan sekolah berinovasi dalam proses belajar mengajar. Misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman atau lapangan.


Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta. (

Infografis Uji Coba Belajar Tatap Muka Sekolah di Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya