2 Hal Penting Bantu UMKM Terus Berkembang di Tengah Pandemi Covid-19

Bank BRI mengatakan inklusi pemberdayaan dan pemerataan menjadi dua hal penting untuk mendukung perubahan di segmen mikro seperti UMKM

oleh Tira Santia diperbarui 28 Apr 2021, 12:30 WIB
BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 134 ribu pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari mengatakan inklusi pemberdayaan dan pemerataan menjadi dua hal penting untuk mendukung perubahan di segmen mikro, seperti UMKM di masa pandemi Covid-19 ini.

“Dua kata penting menurut saya inklusi pemberdayaan dan pemerataan itu menjadi sangat penting. Oleh karena itu saya yakin BRI yang core bisnisnya adalah UMKM. Dan lebih spesifik lagi 42 persen portofolio kredit BRI ada di mikro,” kata Supari dalam Hybrid Seminar “BRI Microfinance Outlook 2021: Adapting Through Innovation & Synergy", Rabu (28/4/2021).

Disisi lain, Supari menyebut, segmen mikro banyak yang mengira mudah karena sederhana perilakunya dan dinilai cukup didekati dengan cara-cara tidak formal. Namun itu berlaku dahulu.

Sesungguhnya, di dalam segmen mikro tersegmentasi lagi setidaknya ada 6 segmen berdasarkan perilaku dan skala usahanya.

Misalnya, terkait bagaimana positioning UMKM khususnya positioning segmen mikro. Kemudian bagaimana kira-kira keberpihakan, opportunity UMKM ada dimana dan juga tantangan-tantangan yang sesungguhnya dihadapi segmen mikro itu tidak mudah.

Positioning UMKM kita sangat strategis di dalam perekonomian negara, mulai dari posturnya yang menyumbang hampir 97 persen tenaga kerja. Kemudian juga 60 persen lebih ya menyumbang PDB, tapi sayangnya kita lihat di dalam postur itu banyak menumpuk di bawah,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menopang Pertumbuhuan Ekonomi

BRI sebagai bank yang mayoritas nasabahnya adalah pelaku UMKM, terus berkomitmen untuk mendukung implementasi PP No. 7/2021 di lapangan.

Inilah golongan-golongan bagi UMKM yang berstatus quo yang berusaha untuk berubah, beradaptasi dan berinovasi di tengah-tengah perubahan karena adanya pandemi Covid-19. Dengan begitu, segmen mikro tidak hanya menopang perekonomian Indonesia saat ini saja.

“Bicara tentang microfinance  selalu saja mikro itu driver-nya itu selalu pembiayaan. Oleh karena itu jika kita bisa menyelesaikan masalah-masalah pembiayaan di segmen mikro. Maka nanti ya layanan layanan keuangan yang lain pasti akan ikut,” ujarnya.

Dengan demikian, jika UMKM segmen mikro mendapatkan layanan yang lebih cepat mengenai pembiayaan, tentunya mendapatkan layanan yang lebih efisien. Maka UMKM mikro akan semakin kuat menjadi penopang perekonomian negara ini.

“Khususnya di BRI sudah barang tentu akan menjadi penopang utama saat ini dan masa depan terhadap pertumbuhan pertumbuhan bisnis BRI secara keseluruhan,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya