Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memilih vaksin Sputnik V dan Sinopharm untuk program vaksin Gotong Royong. Kedua vaksin itu masih belum mendapatkan izin darurat WHO (EUL/PQ).
Vaksin Sinopharm dari China telah menunjukan perkembangan positif dalam proses izin darurat WHO, dan diperkirakan dapat izin pada akhir April 2021, sementara vaksin Sputnik V dari Rusia masih belum punya kejelasan.
Baca Juga
Advertisement
Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobyova, memilih tidak memusingkan izin dari WHO itu. Ia menyebut Sputnik V telah aman digunakan di Rusia, dan Indonesia juga sudah memakai Sinovac yang juga tak punya izin WHO.
"Tetapi kami telah mengirim permintaan izin kepada WHO. Itu akan segera diberikan. Bahkan tanpa izin ini, kami telah menggunakannya (Sputnik V) di berbagai negara, terutama Rusia. Jadi kami tidak melihat komplikasi dengan itu (izin WHO)," jelas Madam Vorobyova dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/4/2021).
Vaksin Sputnik V disebut telah diregistrasi di lebih dari 60 negara. Sejauh ini Dubes Rusia berkata penggunaannya masih aman.
Pihak Rusia enggan mengungkap berapa dosis Sputnik V yang dikirim ke Indonesia, tetapi ia menyebut siap memberikan yang dibutuhkan Indonesia.
"Kami siap memberikan jumlah yang diminta Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan update WHO per 23 April 2021, vaksin Sputnik V masih membutuhkan data tambahan sebelum bisa dapat izin darurat. Inspeksi akan dilakukan pada April, Mei, dan Juni 2021.
Seperti diketahui, vaksin Sinovac sempat tersandung kontroversi karena belum mendapatkan izin WHO. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada jemaah yang ingin Umrah ke Arab Saudi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Minggu Ketiga Mei 2021
Laporan sebelumnya, Ketua Umum Kadin, Rosan P. Roeslani melaporkan rencana pelaksanaan vaksinasi gotong royong kepada Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Jumat 16 April 2021.
Diharapkan vaksinasi ini akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021. Rosan mengatakan, hingga 10 April 2021 tercatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar program ini, dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.
"Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasi diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021," ujar Rosan dalam keterangannya, Selasa (20/4).
Dalam kesempatan itu, lanjut dia, Presiden menyampaikan harapannya agar vaksinansi dapat segera dilakukan sehingga meningkatkan kepercayaan bagi para pekerja dan rasa aman sehingga diharapkan produktivitas dapat kembali normal.
Advertisement