Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksikan tahun 2021, konsumsi semen dalam negeri akan meningkat sekitar 7-8 persen. Begitu juga dengan ekspor clinker dan semen, yang diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen.
Hal ini terutama dikarenakan adanya peningkatan APBN 2021 untuk infrastruktur sebesar 47,3 persen menjadi Rp 414 triliun. Dan pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan meningkat 4-5 persen.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Jobi Triananda Hasjim mengatakan, volume penjualan semen domestil sepanjang 2020, tercatat sebesar 62,5 juta ton.
“Mengacu pada data ASI, realisasi tersebut menurun 10,7 persen yoy dan merupakan pertumbuhan terendah dalam 10 tahun terakhir,” ucapnya, Rabu (28/4/2021).
Menurut pejabat PT Semen Baturaja tersebut, saat Covid-19 merebak ke seluruh dunia termasuk Indonesia, kinerja perekonomian menjadi melemah dan pertumbuhan ekonomi pun mengalami perlambatan.
Bahkan hingga akhir tahun 2020 kemarin, pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar -2,07 persen.
‘’Banyak proyek pemerintah yang ditunda karena Pandemi Covid-19. Meskipun masih ada proyek yang telah berjalan seperti proyek pembangunan jalan tol Indralaya – Prabumulih, tol Muara Enim – Lubuklinggau – Bengkulu dan proyek lainnya yang masih dilanjutkan mampu membawa pengaruh untuk konsumsi semen di wilayah Sumatera,” ujarnya.
Menghadapi situasi yang penuh tantangan tersebut, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mampu melalui tahun 2020 dengan membukukan kinerja positif.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Inisiatif Strategis Kerja
Perseroan menjaga kinerja dengan berbagai inisiatif strategis yaitu efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi dan penataan distributor.
Dia mengatakan, perseroan pun mendorong upaya peningkatan pendapatan melalui penjualan white clay.
Hasilnya Perseroan mampu menekan harga pokok secara signifikan dan juga memaksimalkan pendapatan dengan capaian Rp 1,72 triliun.
“Dan juga meningkatkan EBITDA menjadi Rp 416,4 miliar, atau meningkat 2 persen dari tahun 2019,” katanya.
Advertisement
Bukukan CFO
Selain itu, perseroan melakukan pengelolaan arus kas secara disiplin dan penetapan prioritas belanja modal. Sehingga berhasil membukukan Cash From Operation (CFO) Rp393 miliar di akhir tahun 2020. Dan juga mampu mencatatkan EBITDA margin sebesar 24 persen, jauh diatas pencapaian tahun 2019 sebesar 20 persen.
‘’Semen Baturaja mampu menunjukan tanggung jawabnya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan memaksimalkan pendapatan di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Jobi Triananda Hasjim menuturkan, Tahun 2021 akan menjadi tahun yang lebih optimis dengan adanya upaya akselerasi pemulihan ekonomi nasional. Yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur, yang juga menjadi sektor utama penyerap semen.