Liputan6.com, Jakarta - Chairman & President Asosiasi Perencanaan Keuangan International Association of Register Financial Consultant (IARFC) Indonesia, Aidil Akbar mengusulkan kepada pemerintah agar implementasi rencana pemberian subsidi ongkos kirim sebesar Rp500 miliar program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan) turut menyasar produk mewah segmen kelas menengah atas.
"Mungkin saran juga untuk pemerintah adalah barang-barang yang memang diberikan diskon (ongkir) juga barang yang masuk menyasar kelas menengah atas," ungkapnya dalam acara Dialog Rabu Produktif bertajuk Langkah Tingkatkan Geliat Transaksi, Rabu (28/4).
Advertisement
Dia mengungkapkan, dengan mengimplementasikan usulan tersebut pemerintah akan meraup setidaknya dua manfaat positif untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Pertama, ialah menstimulus pengeluaran kelompok masyarakat ekonomi kelas menengah atas yang dinilai masih terbatas melalui penawaran ongkir untuk produk mewah.
"Karena sebenarnya mereka masih punya uang, cuma mereka masih menahan diri untuk tidak belanja. Nah, sekarang dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik, apalagi ada promo, ada subsidi, ada free ongkir dan sebagainya jadi mereka belanja," bebernya.
Kedua, peningkatan nilai transaksi Harbolnas secara signifikan. Menyusul spending kelompok menengah atas untuk pembelian barang bernilai tinggi.
"Karena belanja mereka bukan lagi hanya yang Rp50 ribu, Rp100 ribu mohon maaf. Tetapi barang-barang yang harganya di atas itu. Otomatis secara nominal adanya peningkatan cukup signifikan tidak hanya dari jumlah pembelanjanya saja," ucap dia menekankan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dukung Hari Belanja Nasional
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung hari belanja nasional. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyubsidi biaya ongkos kirim pembelian melalui platform online.
"Di mana untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemerintah akan menyubsidi ongkos kirim sehingga pemerintah menyiapkan 500 miliar," katanya usai sidang rapat kabinet, Rabu (7/4).
Menko Airlangga menegaskan, subsidi ongkos kirim tersebut kan berlaku jika masyarakat membeli produk-produk dalam negeri. Artinya jika, pembelian produk dari luar ongkos kirim tetap akan ditanggung pribadi bukan dari pemerintah.
"Diutamakan untuk produk dalam negeri, ongkir ditanggung Pemerintah dalam bentuk subsidi dan ongkir ini disiapkan Pemerintah dengan anggaran sebesar 500 miliar rupiah," katanya.
Hari belanja nasional untuk tahun ini dimulai pada H-10 sampai dengan H-5 Lebaran. Pemerintah berharap dengan pemberian subsidi ini produk penjualan UMKM Tanah Air bisa meningkat tajam. Sehingga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement