Pemda Garut Tagih Izin Amdal Proyek Tol Nasional Gedebage-Tasik-Cilacap

Dokumen Amdal yang dikeluarkan KLHK Pusat sangat penting sebagai dokumen pendukung dalam pembebasan lahan bagi masyarakat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 29 Apr 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi tol Gedebage-Tasik-Cilacap. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Garut - Pemda Garut, Jawa Barat menunggu terbitnya izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) proyek pembangunan jalan tol Gedebage-Tasik-Cilacap yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pusat. 

“Sejak lama respon masyarakat sangat mendukung terhadap jalan tol nasional itu, sayang amdalnya belum keluar dari KLHK,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut Agus Ismail, Rabu (28/4/2021).

Saat ini Rencana pembangunan jalur tol nasional Gedebage-Tasik-Cilacap yang melintasi kabupaten Garut, akhirnya terkendala akibat belum keluarnya Amdal tersebut. "Kami masih menunggu dari pusat," ujarnya.

Lembaganya ujar dia, dalam beberapa kali rapat dan koordinasi mengenai rencana pembangunan, telah menerima mengenai titik-titik mana wilayah Garut yang akan dilalui jalur tol nasional sepanjang sepanjang 206,65 kilometer tersebut. “Total kami terlewati jalur itu sepanjang 34 kilometer,” ujar Agis, panggilan akrab Agus Ismail.

Namun sayang, izin Amdal yang dikeluarkan KLHK belum keluar hingga memasuki kuartal dua tahun ini. “Semoga amdalnya cepat keluar untuk mendukung progres pembangunan proyek nasional itu,” kata dia.

Menuru Agis, penerbitan amdal yang dikeluarkan KLHK pusat penting bagi masyarakat, sebagai bahan pendukung mengenai pembangunan jalan tol pertama di wilayah Jawa Barat bagian selatan ini.

“Dari kami sendiri saat ini mulai kecamatan, hingga desa terus melakukan sosialisasi mengenai rencana tol tersebut,” kata dia.

Rencannya dalam proyek tol nasional itu ujar Agis, Garut bakal mendapatkan jatah dua pintu exit tol, atau lebih banyak dibanding daerah lain yang hanya mendapatkan satu pintu exit tol.

“Untuk Garut pintu pertama di sekitar Kecamatan Banyuresmi, sementara pintu kedua di sekitar Cimaragas Kecamatan Cilawu,” papar dia.

Sementara mengenai jalur yang akan dilalui rute jalan tol nasional itu, terbentang mulai dari Kecamatan Kadungora hingga Cilawu yang berbatasan dengan kabupaten Tasikmalaya.

“Ada sekitar tujuh kecamatan mulai Kadungora, Leles, Banyuresmi, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Garut Kota hingga Cilawu,” papar dia.

Agis berharap dengan semakin dekatnya pelaksaan proyek berlangsung, Pemda Garut meminta agar KLHK Pusat segera mengeluarkan Amdal tersebut.

“Kami memerlukan amdal itu sebagai dokumen pendukung saat pembebasan lahan bagi warga,” kata dia.

Proyek jalan tol nasional Gedebage-Tasik-Cilacap merupakan salah satu realisasi janji Presiden Jokowi yang akan memberikan fasilitas infratruktur pendukung utama bagi masyarakat di Priangan Timur atau wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Rencana jalan tol nasional sepanjang 206,65 kilometer itu, terbentang mulai Gedebage di kabupaten Bandung, hingga Cilacap provinsi Jawa Tengah, dengan total investasi mencapai Rp 57,59 triliun.


Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya