Apple Umumkan Buyback Saham USD 90 Miliar

Apple membukukan kinerja positif bahkan melebihi harapan wall street. Selain itu, perseroan juga umumkan buyback saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Apr 2021, 04:58 WIB
Apple (AP Photo/Alan Diaz, File)

Liputan6.com, New York - Apple Inc membukukan penjualan dan laba jauh di atas harapan wall street. Selain itu, raksasa perusahaan teknologi ini juga mengumumkan pembelian kembali saham atau buyback senilai USD 90 miliar atau sekitar Rp 1.304 triliun (asumsi kurs Rp 14.493 terhadap dolar AS).

Penjualan Apple ke China hampir dua kali lipat dan melampaui target analis di setiap kategori. Penjualan dipimpin oleh iPhone yang mencapai USD 6,5 miliar ketimbang Mac.

Penjualan Apple di China lebih besar selama kuartal kedua tahun fiskal termasuk saat musim belanja ketika Tahun Baru Imlek. Penjualan naik 87,5 persen menjadi USD 17,7 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya 57 persen.

Chief Executive Apple Tim Cook mengatakan, perusahaan melihat pemulihan ekonomi ke depan.

"Saya pikir AS akan sangat kuat. Yang pasti, semua indikasi yang saya lihat akan sangat positif pada ekonomi AS,” ujar Cook dilansir dari yahoo finance, Kamis (29/4/2021).

Di tengah kondisi global kekurangan semikonduktor yang telah membuat pincang produsen otomotif Amerika Serikat (AS). Kondisi itu berbeda dialami Apple. Pembeli utama chip yang terkenal dengan keahlian rantai pasokannya tidak terkena dampaknya.

"Tidak ada masalah material dengan hasil kami karena pasokan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Apple Bakal Buyback Saham USD 90 Miliar

Ilustrasi Apple (AP Photo/Mark Lennihan)

Selama pandemi COVD-19, Apple berkembang pesat seiring konsumen tinggal di rumah membeli perangkat elektronik.

Konsumen juga mendaftar untuk aplikasi dan layanan berbayar untuk kebugaran dan musik. Hal itu mendorong penjualan melonjak lebih tinggi ketika Apple merilis model iPhone 5G pada musim gugur lalu.

Mac dan iPad dua kategori produk yang jarang diandalkan Wall Street memasok pertumbuhan Apple. Kedua produk itu mendapatkan manfaat dari konsumen yang bekerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh.

Di atas tren itu, Cook menuturkan, pelanggan Apple sangat merespons chip M1 perusahaan, processos in-house pertama untuk komputer Mac.

"Kedua hal itu terjadi sekaligus benar-benar meningkatkan penjualan Mac.Tiga perempat terakhir di Mac, adalah tiga perempat terkuat yang pernah ada dalam sejarah Mac," tutur Cook.

Pada kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir 27 Maret, Apple menyatakan penjualan sebesar USD 89,6 miliar dan laba USD 1,40 per saham. Dibandingkan dengan perkiraan USD 77,4 miliar dan USD 99 sen per saham, berdasarkan data Refinitiv.

Saham Apple pun naik tiga persen usai perdagangan setelah rilis kinerja keuangan. Apple menaikkan dividen tujuh persen menjadi 22 sen per saham, satu sen di atas perkiraan.

Apple juga mengumumkan pembelian kembali saham senilai USD 90 miliar. Sebelumnya pemilik Google, Alphabet Inc mengumumkan pembelian kembali saham senilai USD 50 miliar pada Selasa, 27 April 2021.

Apple mengatakan, penjualan iPhone USD 47,9 miliar dibandingkan perkiraan analis USD 41,4 miliar. Penjualan Mac dan iPad masing-masing USD 9,1 miliar dan USD 7,8 miliar dibandingkan perkiraan FactSet sebesar USD 6,8 miliar dan USD 5,6 miliar.


Saham Apple Menguat

Ilustrasi Apple (AP Photo/Mary Altaffer, File)

Investor Apple mencari pertumbuhan dari bisnis aksesori Apple, yang mencakup produk seperti headphone AirPods dan pelacak barunya AirTag, serta bisnis layanannya yang mencakup App Store dan penawaran baru seperti podcast berbayar.

Penjualan di segmen tersebut masing-masing USD 7,8 miliar dan USD 16,9 miliar dibandingkan perkiraan USD 7,4 miliar dan USD 15,5 miliar.

Cook menuturkan, perusahaan memiliki 660 juta pelanggan yang membayar pada platformnya, meningkat dari 620 juta pada kuartal pertama untuk tahun fiskal. Apple baru-baru ini menambahkan penawaran berbayar baru seperti layanan kebugaran dan latihannya.

Sementara itu terkait saham Apple, selama setahun terakhir, saham Apple naik 93 persen dibandingkan dengan kenaikan 61 persen untuk indeks Nasdaq 100 dengan Apple menjadi salah satu komponennya.

Rangkaian produk dan layanan meredakan kekhawatiran penilaian investor kalau Apple terlalu tergantung pada penjualan iPhone. Hal ini juga mengubah Apple menjadi perusahaan kapitalisasi senilai USD 2 triliun dalam dua tahun.

Meski demikian, kenaikan cenderung melambat walaupun Apple melaporkan penjualan lebih dari USD 100 miliar. Saham Apple hanya naik 3,9 persen sejak awal tahun dibandingkan kenaikan hampir 10 persen untuk Nasdaq 100. Investor mempertanyakan apakah saham Apple terlalu mahal dibandingkan saham teknologi lainnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya