Intip Daftar 14 BUMN yang Bakal IPO

BUMN yang akan menggelar IPO itu terdiri dari beragam klaster mulai dari energi, kesehatan hingga keuangan.

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Apr 2021, 07:00 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk anak usaha akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). BUMN yang akan menggelar IPO itu terdiri dari beragam klaster mulai dari energi, kesehatan hingga keuangan.

Dari klaster itu, terbanyak berasal dari klaster energi. Di klaster energi, ada lima anak usaha PT Pertamina yang akan IPO. Di klaster IT, ada dua BUMN yang akan menggelar IPO.

Selain itu, di klaster kesehatan ada dua BUMN, kemudian klaster pertanian ada dua BUMN, klaster pertambangan ada tiga BUMN, dan klaster keuangan ada satu BUMN.

“Rencana IPO BUMN dan anak usaha,” demikian tertulis dalam dokumen, seperti dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Kamis, (29/4/2021).

Berikut daftar 14 BUMN tersebut:

-Klaster Energi:

1. PT Pertamina International Shipping (Persero)

2. PT Pertamina Geothermal Energi (Persero)

3. PT Pertamina Hulu Energi (Persero)

4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Persero)

5. PT Pertamina Hilir (Persero)

-Klaster Pertambangan:

1. PT Inalum Operating (Persero)

2. PT MIND ID (Persero)

3. PT Logam Mulia (Persero)

-Klaster Kesehatan:

1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)

2. PT Bio Farma (Persero)

-Klaster IT:

1. PT PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel (Persero)

2. PT  Telkom Data Center (Persero)

-Klaster Keuangan:

1. PT EDC and Payment Gateway (Persero)

Klaster Pertanian:

1. PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BEI Sambut Baik Rencana IPO BUMN

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengajukan sejumlah perusahaan pelat merah untuk masuk ke pasar modal pada 2021-2023.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebutkan ada 12 BUMN yang bakal melantai di bursa hingga 2023. Erick mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka menjaga transparansi dan good governance perusahaan BUMN.

Rencana ini lantas disikapi oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyambut baik jika ada BUMN yang akan go public.

"Bursa menyambut baik apabila terdapat filling dari perusahaan BUMN (anak usaha/cucu) masuk ke pipeline,” kata dia kepada wartawan, Kamis, 4 Februari 2021.

Lebih lanjut, Nyoman menyebutkan sampai dengan hari ini ada 27 perusahaan dalam proses evaluasi pencatatan saham BEI dengan rincian sebagai berikut:

4 Perusahaan dari sektor Basic Materials

2 Perusahaan dari sektor Industrials

3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals 

6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals

3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate  

3 Perusahaan dari sektor Technology

2 Perusahaan dari sektor Infrastructures 

1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics 

1 Perusahaan dari sektor Energy

2 perusahaan yang sektor/klasifikasi masih dalam proses evaluasi

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya