Jokowi: Baru 19 Juta Dosis Disuntikkan, Kita Harus Kejar Terus Vaksinasi

Jokowi meminta kepala daerah untuk terus melanjutkan program vaksinasi Covid-19 massal, apabila stok vaksin masih tersedia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Apr 2021, 07:21 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Selasa (30/6/2020). Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah di Jawa Tengah. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah untuk terus melanjutkan program vaksinasi Covid-19 massal, apabila stok vaksin masih tersedia. Pasalnya, baru 19 juta dosis vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat per 27 April 2021.

"Sampai 27 April, yang kita suntikkan baru kurang lebih 19 juta dosis dan harus kita kejar terus (vaksinasi) agar target kita di bulan Juli nanti bisa mencapai kurang lebih 70 juta orang," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara Jakarta, sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Dia menekankan agar tak ada pemerintah daerah yang menyetok vaksin Covid-19. Jokowi mengingatkan agar vaksin yang telah didistribusikan pemerintah pusat segera disuntikan ke masyarakat yang menjadi prioritas penerima vaksinasi.

"Kalau ada vaksinnya jangan sampai ada yang distok, stok itu cukup 5 persen. Segera disuntikan ke beberapa target yang beberapa kali disampaikan," kata dia.

Adapun pemerintah menargetkan 70 persen atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia harus divaksin untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Jokowi sendiri sebelumnya meminta agar program vaksinasi Covid-19 di Indonesia rampung pada 2021.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Terus Lakukan Diplomasi

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan, siang malam pemerintah terus berdiplomasi untuk memenuhi ketersediaan vaksin di Indonesia. Upaya ketersediaan vaksin COVID-19, Indonesia bekerja sama secara bilateral dan multilateral.

Terlebih lagi situasi perkembangan COVID-19 dunia, sejumlah negara mengalami peningkatan kasus COVID-19 dan negara, seperti India menutup akses pengiriman vaksin COVID-19 ke luar negaranya. Tak ayal, terjadi perlambatan pengiriman vaksin COVID-19 di berbagai negara.

"Kita prihatin menyaksikan gelombang baru COVID-19, banyak negara dunia ditemukan varian (virus Corona) baru dan menyebabkan semakin terjadinya pengiriman perlambatan vaksin di seluruh dunia," kata Retno saat menyambut kedatangan 3,8 juta vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 26 April 2021.

"Situasi ini membuat Pemerintah bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin COVID-19 aman dan dapat tercukupi untuk program vaksinasi nasional. Siang malam, kami terus berdiplomasi dan berdiskusi agar kebutuhan vaksin kita tercukupi," sambungnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya