Situasi India: Total 18 Juta Orang Positif COVID-19

Sudah ada 18 juta kasus COVID-19 di India.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Apr 2021, 14:04 WIB
Jasad korban virus corona COVID-19 berbaris untuk dikremasi di tempat kremasi di New Delhi, India, Rabu (28/4/2021). Meningkatnya jumlah korban tewas akibat COVID-19 membuat beberapa kota di India kehabisan krematorium. (Money SHARMA/AFP)

Liputan6.com, Delhi - Total kasus COVID-19 di India telah melewati angka 18 juta. Rumah sakit di ibu kota Delhi sudah kewalahan dan para pasien meninggal di luar rumah sakit. 

Berdasarkan laporan Business Standard, Kamis (29/4/2021), India mencatat 379.257 kasus baru dan 3.645 kematian. Ini kesekian kalinya dalam beberapa hari terakhir India memecahkan rekor kasus terbanyak di negaranya.

Total kematian sudah mencapai 204 ribu. Kasus aktif ada 3,1 juta kasus.

Maharashtra memiiki 63 ribu kasus baru dan 985 kematian. Kerala mencatat 35 ribu kasus baru, sementara Delhi mendapati 26 ribu kasus baru.

Enam negara bagian yang paling terdampak di India adalah Maharashtra (4,4 juta kasus), Kerala 1,49 juta), Karnataka (1,43 juta), serta Tamil Nadu dan Delhi (1 juta).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


WHO: Varian COVID-19 India Sudah Tersebar ke 17 Negara di Dunia

Tunangan seseorang yang meninggal karena COVID-19 menangis saat kremasi di Gauhati, India, pada Selasa (27/4/2021). Kasus virus corona di India melonjak lebih cepat dari tempat lain di dunia. (AP Photo/Anupam Nath)

WHO mengungkap varian COVID-19 yang dikhawatirkan berkontribusi pada lonjakan kasus virus corona di India telah ditemukan di lebih dari selusin negara.

Badan kesehatan PBB mengatakan varian B1617 dari COVID-19 yang pertama kali ditemukan di India telah terdeteksi di lebih dari 1.200 urutan yang diunggah ke database akses terbuka GISAID "dari setidaknya 17 negara". 

"Sebagian besar urutan diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO dalam pembaruan epidemiologis mingguan tentang pandemi tersebut, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (29/4). 

WHO baru-baru ini mencantumkan B1617 - yang menghitung beberapa sub-garis keturunan dengan mutasi dan karakteristik yang sedikit berbeda - sebagai "varian minat".

Label itu akan menunjukkan bahwa lebih berbahaya daripada versi asli virus, misalnya karena lebih mudah menular, mematikan atau mampu menghindari perlindungan vaksin.

 


Infografis COVID-19:

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya