Liputan6.com, Jakarta - Meski mengalami penurunan penjualan tahun lalu, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) menargetkan pendapatan meningkat 20,18 persen sepanjang 2021.
Direktur Perdana Bangun Pusaka Rudi Lauw menyebut, pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp105 miliar hingga Rp115 miliar selama Januari hingga Desember 2021.
Advertisement
"Kami optimis bisa mencapai target tersebut. Data sales unaudited Januari hingga Maret 2021 perusahaan lebih dari Rp27 miliar," kata Rudi secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Tak hanya itu pendapatan secara angka, Rudi juga menjelaskan pihaknya memiliki target dari sisi kinerja perusahaan, salah satunya bagaimana bisa kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi, minimal mencapai kembali pendapatan di tahun 2019 kurang lebiha Rp 133 miliar," ujarnya.
Pada 2021, Rudi menjelaskan target pendapatan yang ditetapkan berada 80 hingga 90 persen dibandingkan kondisi normal. Meski demikian, Ia mengaku semua yang terjadi masih tergantung kondisi pasar.
"Semua masih tergantung situasi pasar yang masih belum stabil serta daya beli masyarakat yang masih lemah selama masa pandemi COVID-19," tuturnya.
Untuk tahun ini, KONI juga menegaskan, pihaknya masih belum memiliki rencana invetasi baru.Penjualan bersih yang diperoleh perusahaan juga mengalami penurunan 39,93 persen dari Rp133,90 miliar sepanjang 2019 menjadi Rp95,688 miliar di akhir 2020.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tanggapan Mengenai Suspensi Saham
Sebelumnya, penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) atau saham KONI dilakukan PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) pada Rabu, (28/4/2021). Mengutip keterbukaan informasi, BEI suspensi saham KONI seiring peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Melihat peningkatan harga yang tak biasa, KONI justru bingung karena pihaknya tak pernah merasa memberikan sentimen positif yang mampu meningkatkan harga saham.
"Secara jujur kami tidak bisa menjawab pertanyaan ini karena kami tidak pernah memberikan informasi apapun, apa yang kita lakukan selama ini," kata Direktur Perdana Bangun Pusaka Rudi Lauw dalam Public Expose, Kamis (29/4/2021).
Rudy juga menjelaskan pertemuan yang dilakukan perseroan seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan public expose masih dalam tahap wajar, serta pihaknya tak pernah memberikan informasi apapun.
"Dalam RUPS maupun public expose kami tidak pernah sampaikan informasi apapun," tegas Rudy.
Suspensi saham KONI dilakukan di pasar regular dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan pada 28 April 2021 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI yang diteken Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy.
Advertisement