Lantunan Ayat Suci Alquran Terdengar Merdu di Pertuni Sumut saat Ramadan

Lantunan ayat suci Alquran terdengar merdu selama bulan suci Ramadan di Sekretariat Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Utara (Sumut), Jalan Sampul, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

oleh Reza Efendi diperbarui 29 Apr 2021, 16:42 WIB
Ketua Pertuni Sumut, Khairul Batubara mengatakan, pada Ramadan 1442 Hijriah kali ini, pihakya melaksanakan tadarus atau membaca Alquran braille setiap hari Kamis

Liputan6.com, Medan Lantunan ayat suci Alquran terdengar merdu selama bulan suci Ramadan di Sekretariat Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Utara (Sumut), Jalan Sampul, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Ketua Pertuni Sumut, Khairul Batubara mengatakan, pada Ramadan 1442 Hijriah kali ini, pihakya melaksanakan tadarus atau membaca Alquran braille setiap hari Kamis. Tadarus tidak hanya diikuti anggota Pertuni Sumut di sekretariat, juga di rumah masing-masing anggota.

"Anggota Pertuni Sumut yang ikut serta melaksanakan tadarus saat ini bertahap. Karena Ramadan kali ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19," kata Khairul, Kamis (29/4/2021).

Dijelaskannya, tadarus dilaksanakan secara bertahap, ada yang 2 tahap dan 4 tahap. 1 tahap terdiri 20 hinga 30 anggota Pertuni Sumut yang tadarus. Hal ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

"Terutama menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan," ujarnya.

Disebutkan Khairul, ada 180 anggota Pertuni Sumut yang sudah mahir membaca Alquran braille. Sebanyak 180 anggota Pertuni Sumut tersebut mengikuti program one day one jus.

"Biasanya, 48 anggota Pertuni Sumut membacakan satu jus ayat suci Alquran braille per hari secara bergantian. Karena Covid-19, hanya sekali seminggu," ungkapnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:


Kekurangan Alquran Braille

Pertuni Sumut kekurangan jumlah Alquran Braille, karena sebagian Alquran braille yang dimiliki, huruf-hurufnya sudah mulai terhapus

Khairul mengungkapkan, saat ini Pertuni Sumut kekurangan jumlah Alquran Braille, karena sebagian Alquran braille yang dimiliki, huruf-hurufnya sudah mulai terhapus, sehingga sulit untuk dibaca penyandang tunanetra.

"Anggota yang ingin membaca Alquran harus bergantian. Harapan kami, semoga ada bantuan," ungkapnya.

Seorang anggota Pertuni Sumut, Retnita Yuliana menuturkan, setiap bulan Ramadan sejak tahun 2015, selalu mengikuti tadarusan di Sekretariat Pertuni Sumut.

"Sudah 6 tahun, lah. Saya ikuti program one day one jus," ucapnya.


Senang dan Bangga

Ada 180 anggota Pertuni Sumut yang sudah mahir membaca Alquran braille

Retnita merasa senang dan bangga mengikuti tadarus dan program one day one jus. Baginya, selaku umat muslim harus dan diwajibkan membacakan Alquran. Apalagi saat bulan suci Ramadan.

"Di Pertuni Sumut, kami tidak hanya diajari membaca Alquran, juga diajarkan ilmu agama dan diajarkan menafsirkan ayat-ayat suci Alquran," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya