Liputan6.com, Jakarta PT Pindad (Persero) memperkenalkan produk terbarunya Tank Boat 105 mm dengan nama Antasena. Nama ini diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada 2016. Lalu apa kabar produksinya?
Terbaru, Tank Boat ini sudah mulai mengapung di atas air. Kapal yang sudah diincar untuk dibeli banyak negara ini kini tengah masuk tahap uji coba.
Advertisement
Dikutip dari keterangan PT Pindad (Persero), Jumat (30/4/2021), alutsista terbaru karya anak bangsa ini telah meluncur di perairan Banyuwangi pada rabu, 28 April 2021.
"Tank Boat akan menjalani tahapan uji internal untuk memeriksa kembali seluruh fungsi kapal diatas air," tulisnya.
Tank Boat diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).
Tank Boat dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nm.
Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, Tank Boat siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Tank Boat merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium dimana PT Pindad (Persero) menjadi lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mesir Minati Tank Boat Buatan Pindad
PT Pindad (Persero) mengenalkan produk kendaraan tempur terbarunya berupa tank boat, yang dinamakan Antasena pada akhir 2016.
Kendaraan tempur atas air buatan Pindad yang bekerjasama dengan PT Lundin ini perlahan mulai dikenal dunia pasca dipamerkan dalam Indo Defence 2016 lalu. Akhirnya, saat ini Mesir menjadi negara yang getol untuk menjajaki pembelian Antasena ini.
"Mesir jadi negara yang sejauh ini kami lihat paling berminat," kata Sekretaris Perusahaan Pindad yang kala itu dijabat Bayu A Fiantoro saat berbincang dengan wartawan di kawasan pabrik Pindad, Bandung.
Bayu menuturkan, perwakilan Mesir juga telah mendatangi kantor Pindad untuk mengetahui secara lebih detil mengenai spesifikasi, teknologi dan harga yang dibanderol oleh Pindad.
"Sampai saat ini baru Mesir, tapi kami terus coba pasarkan," tambah Bayu.
Di lingkup internasional, Pindad tengah menjadikan kawasan Timur Tengah sebagai target pasar utama berbagai produknya. Selain tank boat, Panser Anoa juga sudah dikenal cukup akrab dengan negara-negara di Timur Tengah.
Tahun ini, Pindad akan memproduksi setidaknya 200 kendaraan tempur berbagai jenis. Sedangkan produksi senjata, perseroan akan memproduksi sebanyak 50 ribu dan amunisi sebanyak 150 juta.
Sebagai informasi, kapal tank ini memiliki panjang 18 m dan bisa beroperasi di perairan dangkal 90 cm hingga perairan laut dalam. Ini dinilai cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang punya banyak perairan.
Tank boat ini terbuat dari komposit dengan platform kapal catamaran (double hull). Dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, tank boat tersebut mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dengan daya jelajah 400 nautical mile (NM).
Sementara untuk sistem persenjataan, Pindad menggandeng CMI Defence yang memasang turret 105 mm. Nantinya proses pembuatan turret 105 mm ini akan dilakukan di pabrik Pindad di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, produk ini juga dibekali dengan sistem persenjataan lain seperti remote control weapon system (RCWS) dengan kaliber 7.62 mm dengan sistem nadir dan navigasi canggih.
Advertisement