Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan ini, harga dogecoin kembali menyita perhatian. Harga dogecoin meroket pada Rabu, 28 April 2021 setelah mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh di twitter termasuk Elon Musk.
Harga dogecoin telah melonjak 20 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi 32 sen, berdasarkan data dari Coin Metrics. Mata uang kripto yang terinspirasi dari meme ini mencapai rekor tertinggi di atas 45 sen pada awal pekan ini. Hal tersebut memicu kekhawatiran potensi gelembung di pasar kripto.
Advertisement
Berdasarkan CoinGeck, mata uang yang bermula sebagai meme pada 2013 ini menjadi mata uang digital terbesar keenam dengan nilai pasar hampir USD 42 miliar atau sekitar Rp 606,99 miliar (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar AS).
Harga dogecoin sering melonjak mengikuti unggahan pendiri Tesla Elon Musk di Twitter. Miliarder ini juga pernah menyebut dogecoin sebagai mata uang kripto favorit dan merakyat.
Musk juga seorang pendukung bitcoin, bahkan perusahaan mobil listriknya mengumpulkan mata uang kripto senilai hampir USD 2,5 miliar.
Pada Rabu, 28 April 2021, Musk mengunggah status. "The Dogefather SNL May 8”. Mengutip CNBC, Jumat (30/4/2021), ini adalah referensi ke unggahan twetter yang sering dia lakukan tentang dogecoin. Ia klaim hanya dimaksudkan untuk menjadi lelucon. Musk pun akan tampil di Saturday Night Live pada pekan depan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mark Cuban Dukung Dogecoin
Akan tetapi, Musk bukanlah satu-satunya yang unggah dogecoin di media sosial. Pemilik tim bola basket Dallas Mavericks Mark Cuban telah membuat beberapa unggahan tentang token berbasis meme tersebut pada pekan ini. Ia mengatakn, kalau tim NBA nya menyelesaikan 6.000 transaksi dogecoin pada April 2021.
"Doge adalah satu-satunya koin yang digunakan untuk transaksi,” jawab Cuban, saat ditanya mengapa mendukung dogecoin.
"Orang-orang membelanjakan doge mereka, dan itu berarti lebih banyak bisnis akan mulai menerimanya,"
Dogecoin telah menarik pengikut di antara pedagang ritel yang memakai aplikasi perdagangan saham Robinhood yang juga memiliki fitur kripto.
Penggemar token telah meminta Robinhood memperkenalkan fitur yang memungkinkan untuk menarik kepemilikan berbagai mata uang kripto.
Advertisement
Analis Khawatir Gelembung
Akan tetapi, lonjakan liar dogecoin telah menyebabkan peringatan dari beberapa investor yang melihatnya sebagai gelembung spekulatif.
"Mata uang digital adalah contoh klasik dari teori bodoh yang lebih besar sedang dimainkan," ujar Analis Freetrade David Kimberley.
Kimberley menambahkan, orang-orang membeli mata uang kripto bukan karena mereka memiliki nilai berarti. Akan tetapi, mereka berharap orang lain akan menumpuk, menaikkan harga dan kemudian menjualnya sehingga menghasilkan uang dengan cepat.
"Ketika semua orang melakukan ini, gelembung itu pada akhirnya harus meledak dan Anda akan kekurangan uang jika Anda tidak keluar tepat waktu. Dan hampir tidak mungkin untuk mengatakan kapan itu akan terjadi," ujar dia.
Di sisi lain, ada ekonom masih memandang bitcoin sebagai gelembung meski ada klain dari kenaikan pasar mata uang digital telah matang secara siginifikan selama tiga tahun terakhir. Namun, tidak seperti bitcoin, dogecoin tidak memiliki batasan pasokan keras. Ini artinya jumlah yang tidak terbatas dapat dicetak.