Liputan6.com, Washington D.C- Keadilan dan ketidaksetaraan sosial telah menjadi fokus penting dalam 100 hari pertama Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Dilansir CNN, Jumat (30/4/2021) Presiden Biden memulai kepresidenannya dengan menunjuk Kabinet yang paling beragam secara rasial dalam sejarah AS.
Advertisement
Biden juga mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi rasial, termasuk menandatangani perintah eksekutif yang berpotensi membantu menjembatani kesenjangan dalam kepemilikan rumah antara orang kulit berwarna dan orang kulit putih.
Biden menandatangani perintah eksekutif pada Januari 2021 yang mencabut larangan era pemerintahan mantan presiden Donald Trump pada sebagian besar transgender di AS, yang bergabung dengan militer.
Pentagon mengatakan pada Maret 2021 bahwa kebijakannya yang diperbarui, yang memudahkan transgender untuk bergabung dan mengakses perawatan medis saat bertugas, mulai berlaku pada 30 April ini.
Perubahan tersebut juga akan melindungi transgender dari diskriminasi dalam layanan tersebut.
Setelah dakwaan pada pekan lalu terhadap mantan petugas polisi Minneapolis, Derek Chauvin atas kasus pembunuhan terhadap warga Afrika-Amerika, George Floyd, Biden menyebut rasisme sistemik sebagai "noda pada jiwa bangsa" dan menyampaikan bahwa dia turut menyambut keputusan pengadilan.
Namun, pemerintahan Biden menyatakan pada April 2021 bahwa mereka akan membatalkan janji kampanye untuk membentuk komisi kepolisian yang dipimpin Gedung Putih dan beralih dengan upaya meloloskan reformasi polisi melalui jalur legislatif.
Saksikan Video Berikut Ini:
Joe Biden Tandatangani 60 Perintah Eksekutif
"Pemerintahan Biden-Harris sangat mendukung Keadilan bagi George Floyd dalam Undang-Undang Kepolisian dan bekerja dengan Kongres untuk segera memberlakukan reformasi polisi yang berarti membawa perubahan mendalam yang sangat dibutuhkan," kata direktur Dewan Kebijakan Domestik AS, Susan Rice dalam sebuah pernyataan.
Dalam 100 hari pertama menjabat, Biden juga telah menandatangi 60 perintah eksekutif.
Hal ini terutama ditujukan untuk meredam pandemi Virus Corona dan merombak banyak kebijakan Trump, termasuk di bagian imigrasi.
Selain itu, pemerintahan Biden juga berhasil memberikan 200 juta suntikan vaksin COVID-19 di AS.
Pemerintahan Biden berhasil melampaui target awal 100 juta dosis vaksin COVID-19 dalam 100 hari, dengan memberikan 200 juta dosis pada 21 April 2021.
Advertisement