Liputan6.com, Bangkok - Pertempuran antara pemberontak Karen dan tentara Myanmar diperkirakan meningkat, ribuan penduduk etnis dari desa Karen, Myanmar, siap menyeberang ke Thailand.
Dikutip dari channelnewsasia, Jumat (30/4/2021), para pemberontak Karen dan tentara Myanmar mengalami bentrokan di dekat perbatasan Thailand beberapa pekan sejak militer Myanmar menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi.
Advertisement
Seorang warga desa Karen, Chu Wah, yang sudah menyeberang ke Thailand bersama keluarganya mengatakan bahwa, "Orang-orang Burma akan datang dan menembak kami, jadi kami melarikan diri ke sini."
"Dalam beberapa hari mendatang, lebih dari 8.000 orang Karen di sepanjang sungai Salween harus mengungsi ke Thailand. Kami berharap tentara Thailand akan membantu mereka melarikan diri dari perang," kata kelompok Karen dalam sebuah posting Facebook.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
200 Penduduk Telah Menyebrang ke Thailand
Ribuan penduduk desa berlindung di sisi Myanmar dari Salween dan akan melarikan diri ke Thailand jika pertempuran terus meningkat.
Pada Selasa 27 April 2021, Pejuang Karen menyerbu unit tentara Myamar di tepi barat Salween.
Pertempuran yang terjadi menjelang fajar tersebut memakan 13 tentara dan tiga pejuang.
Membalas penyerbuan tersebut, militer Myanmar melakukan serangan udara di beberapa daerah dekat perbatasan Thailand.
Pihak berwenang Thailand mengatakan bahwa hampir 200 penduduk desa telah menyebrang ke Thailand minggu ini.
Penduduk desa Thailand dekat perbatasan ini juga sudah mengungsi demi keamanan mereka.
"Situasi telah meningkat sehingga kami tidak bisa kembali," ujar Warong Tisakul, seorang warga desa Thailand dari Mae Sam Laep, sebuah pemukiman yang sekarang sudah ditinggalkan.
Letak desa tersebut berada di seberang pos tentara Myanmar yang diserang minggu ini.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement