Liputan6.com, Jakarta - Saham Twitter turun lebih dari 11 persen pada perdagangan Kamis, 29 April 2021. Hal ini terjadi setelah Twitter merilis pendapatan kuartal pertama, yang meleset dari ekspektasi pertumbuhan.
Seperti dilansir CNBC, Jumat (30/4/2021), penurunan yang terjadi juga memberikan sinyal pendapatan yang lebih rendah pada kuartal kedua 2021.
Melalui pernyataan resminya, Twitter melaporkan pendapatan yang diterima sepanjang kuartal I 2021 sebesar USD 1,04 miliar.
Meski tak sesuai harapan, angka tersebut mengalami kenaikan 28 persen dari USD 808 juta pada kuartal I 2020. Selain itu, Twitter juga melaporkan keuntungan USD 68 juta pada kuartal I 2021.
Baca Juga
Advertisement
Perolehan ini membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, karena kerugian yang dihasilkan mencapai USD 8,4 juta. Melihat pendapatan di kuartal I 2021, Twitter menegaskan bila pihaknya optimistis mampu mencapai pendapatan antara USD 980 juta hingga USD 1,08 miliar pada kuartal kedua tahun ini.
Tercatat jumlah total pengguna harian yang dapat di Twitter mengalami pertumbuhan hingga 7 juta pengguna atau setara dengan 199 juta pengguna di kuartal I 2021.
Meski demikian, angka ini jauh dari ekspektasi analis sebesar 200 juta pengguna. Basis pengguna Twitter juga mengalami kenaikan 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Kuartal pertama 2021 dilewati Twitter tanpa Tweet mantan Presiden Donald Trump setelah dia dikeluarkan dari layanan setelah pemberontakan 6 Januari di Capitol AS.
Pendapatan iklan Twitter tumbuh 32 persen dari tahun ke tahun menjadi USD 899 juta, menurut laporan yang sama. Hal ini membuat pertumbuhan iklan mencapai 11 persen di kuartal I 2021.
Perusahaan juga mengatakan, masih terlalu dini untuk memahami dampak perubahan privasi Apple di iOS 14.5. Namun, Twitter menunjukkan integrasi SKAdNetwork Apple memungkinkan perusahaan mengalami peningkatan hingga 30 persen dari jumlah total perangkat iOS yang dapat dijangkau dengan penawaran Mobile Application Promotion (MAP) .
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terkuak, Twitter Sempat Ingin Akuisisi Clubhouse Rp 58 Triliun
Sebelumnya, Twitter dilaporkan pernah berupaya untuk mengakuisii aplikasi Clubhouse. Informasi ini pertama kali diketahui dari laporan Bloomberg berdasarkan sumber yang mengetahui kabar tersebut.
Dikutip dari The Verge, Kamis, 8 April 2021, Twitter bahkan disebut telah menyiapkan dana sekitar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 58 triliun untuk melakukan akusisi ini. Namun pembicaraan tersebut kini telah berhenti, tanpa diketahui alasannya.
Informasi ini terbilang mengagetkan, sebab Twitter sendiri sudah memiliki layanan serupa Clubhouse yang diberi nama Spaces. Menyusul laporan ini, baik Twitter dan Clubhouse belum ada yang memberikan komentar.
Untuk diketahui, Clubhouse memang tengah naik daun dalam beberapa bulan terakhir. Aplikasi ini mendapat momentum tersebut setelah CEO Tesla Elon Musk berkicau di Twitter beberapa bulan lalu.
Pamor layanan live audio chat yang diusung Clubhouse pun mulai digulirkan penyedia aplikasi lain. Tidak hanya Twitter dengan Spaces-nya, Facebook termasuk Telegram juga menawarkan layanan serupa.
Khusus untuk Spaces sendiri, Twitter kini telah melakukan uji coba untuk pengguna di Android. Sebelumnya, fitur ini hanya terbuka untuk pengguna tertentu di iOS setelah peluncuran versi beta pada akhir Desember 2020.
Advertisement