Muncul Klaster Tarawih, Jangan Lupa Terapkan Protokol Kesehatan agar Ibadah Tetap Aman

Menanggapi kejadian klaster tarawih di Banyumas ini, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan adanya kelalaian dalam melaksanakan protokol kesehatan saat ibadah tarawih berjamaah.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2021, 18:00 WIB
Umat muslim melaksanakan salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (12/4/2021). Pemerintah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 H jatuh pada 13 April 2021 berdasarkan keputusan bulat dari berbagai ormas Islam hingga ahli astronomi dalam Sidang Isbat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Klaster baru COVID-19 muncul di Banyumas, Jawa Tengah. Bupati Banyumas Achmad Husein pada Kamis (29/4/2021) menyebut puluhan warganya positif COVID-19 usai melaksanakan salat tarawih.

Menanggapi kejadian klaster tarawih di Banyumas ini, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan adanya klaster baru COVID-19 ini karena kelalaian dalam melaksanakan protokol kesehatan saat ibadah tarawih berjamaah. 

“Ini demi keselamatan kita bersama. Pemerintah sudah memberikan sedikit relaksasi untuk kita melakukan ibadah selama bulan Ramadan ini, tetapi tetap kita harus melaksanakan protokol kesehatan yang ketat,” kata Nadia dalam konferensi pers virtual pada Jumat (30/4/2021).

Nadia menyampaikan ada satu jemaah yang positif COVID tapi berangkat tarawih ke masjid. Setelah dilakukan pemeriksaan COVID-19, ada 51 orang positif setelah salat tarawih. Namun, mereka salat di dua masjid yang berbeda.

“Kalau kita dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, (lebih baik) tidak atau menunda sampai sehat untuk berangkat tarawih ataupun melakukan aktivitas bersama jemaah lainnya,” ujar Nadia.

Simak Juga Video Berikut


Buka Bersama Juga Jadi Klaster

Bukber atau buka bersama identik dengan temu kangen teman sebaya, namun kini bukber bisa menjadi wadah mencari jodoh

Buka bersama perlu menjadi aktivitas yang diwaspadai karena berpotensi menjadi klaster baru COVID-19. Namun, Nadia menyebut pada dasarnya buka bersama tetap bisa dilakukan asal menerapkan protokol kesehatan.

“Pada prinsipnya berbicara saat makan menjadi faktor yang sangat meungkinkan terjadinya penularan virus COVID-19,” kata Nadia.

Ia menekankan agar masyarakat dapat lebih ketat menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, sudah muncul varian virus baru dan adanya potensi lonjakan kasus.

“Sudah ada potensi lonjakan kasus, sudah ada varian baru yang memungkinkan menambah berat lonjakan kasus. Mari kita sama-sama terapkan protokol kesehatan kita dengan ketat,” pesannya.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan

Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya