Liputan6.com, Jakarta Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei berasal dari aksi demonstrasi besar-besaran serikat buruh di Amerika Serikat pada 1 Mei 1886. Aksi buruh itu menuntut pemberlakuan sistem 8 jam kerja per harinya.
Maklum saja, pada saat itu sistem kerja 8 jam tak lazim dikenal oleh pemilik pabrik atau majikan. Mereka, para buruh masih dituntut kerja 16 jam per harinya.
Advertisement
Demonstrasi itu diikuti dengan mogok kerja masal oleh sekitar 100 ribuan buruh. Aksi ini bukan hanya dilakukan seharian, melainkan berhari-hari. Majalah Time mengabarkan, tanggal 4 Mei 1886 malam, di alun-alun Haymarket di Chicago, sejumlah aktivis masih melakukan orasi bergantian.
Awalnya ada 3.000 orang di sana. Namun seiring hujan deras, pada pukul 22.00 hanya tinggal ratusan buruh yang bertahan.
Kemudian sekitar 180 polisi datang ke lokasi para buruh berkumpul. Tak pelak suasana memanas. Para aktivis berusaha menjelaskan kalau mereka menjalankan aksi damai. Namun polisi bersikeras membubarkan mereka.
"Atas nama hukum, saya meminta kalian membubarkan diri," kata Inspektur Polisi John Bonfield sambil menunjuk massa saat itu.
"Saat itulah sebuah bom tiba-tiba meledak di dekat barisan polisi. 67 aparat terluka dalam serangan itu. Sementara tujuh polisi tewas. Petugas mulai menembaki para demonstran. Melukai 200 orang dan menewaskan beberapa orang," tulis majalah TIME menggambarkan peristiwa itu.
Bom tersebut kemudian diketahui merupakan rakitan yang dibuat dari dinamit dan diisi dengan kepingan tajam logam. Begitu meledak, potongan metal langsung berterbangan membunuh beberapa orang polisi. Hal ini dibalas oleh berondongan tembakan ke arah massa.
Sementara itu tercatat empat orang tewas dari barisan para buruh. Tak kurang dari 100 orang ditahan. Tak diketahui secara jelas siapa yang melemparkan granat ke arah polisi.
Peristiwa di Chicago itu kemudian dikenal dengan nama Insiden Haymarket atau Kerusuhan Haymarket.
Konferensi Internasional Sosialis tahun 1889 kemudian menetapkan demonstrasi besar-besaran di AS dan Kanada serta insiden Haymarket sebagai momentum untuk perjuangan para buruh. Dari sanalah awal mula aksi tanggal 1 Mei 1886, ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional.
Sejak saat itu Hari Buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hari Buruh di Indonesia
Di Tanah Air May Day tercatat sudah diperingati sejak 1920. Tapi sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur.
Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.
Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.
Baru pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional, di tahun 2014.
Advertisement