Liputan6.com, Tokyo - Gempa magnitudo 6,8 melanda pantai timur laut Jepang pada Sabtu (1/5) waktu setempat.
Tidak ada peringatan tsunami dari gempa tersebut, menurut otoritas Jepang dan Amerika Serikat. Tidak ada juga laporan kerusakan.
Advertisement
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa itu terjadi pada pagi hari di kedalaman 47 kilometer di Pasifik, di lepas pantai Ishinomaki, Prefektur Miyagi - dekat pusat gempa besar tahun 2011 yang memicu tsunami dan menewaskan lebih dari 18.000 jiwa.
Badan meteorologi USGS dan Jepang mengatakan bahwa guncangan itu terasa di sepanjang bagian pantai timur dan hingga di Ibu Kota Tokyo.
"Kami masih mengumpulkan informasi tetapi belum menerima laporan bila adanya korban luka atau kerusakan," kata juru bicara pemerintah daerah, Tomoki Sawata kepada AFP.
Tomoki Sawata juga menyebut gempa itu "cukup kuat".
Akibat gempa, perusahaan kereta api lokal Jepang menangguhkan layanan, termasuk kereta shinkansen, menurut penyiar publik NHK.
Lift di beberapa gedung di Miyagi juga berhenti beroperasi.
Saksikan Video Berikut Ini:
Gempa Tak Beri Dampak pada Fasilitas Nuklir Fukushima
Operator pembangkit nuklir Fukushima, TEPCO, mengatakan bahwa fasilitas mereka - yang meleleh setelah tsunami 2011, tidak menunjukkan kelainan apapun setelah gempa terakhir.
"Operasi berjalan seperti biasa," kata juru bicara TEPCO Koichiro Shiraki kepada AFP.
Jepang terletak di Cincin Api Pasifik - tempat aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Negara ini kerap dilanda gempa, dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran yang kuat.
Pada Maret 2021, gempa bumi magnitudo 7,2 melanda pantai timur laut Jepang.
Pada saat itu, otoritas Jepang mengeluarkan peringatan tsunami tetapi tidak ada kerusakan pantai tersebut.
Wilayah itu juga diguncang oleh gempa kuat lainnya di bulan Februari yang melukai puluhan orang. Ahli meteorologi mengatakan guncangan itu adalah gempa susulan dari gempa 2011.
Advertisement