Seorang pedagang Suriah memperlihatkan panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang biasa disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Tahun demi tahun, makanan Ramadhan menjadi lebih hemat di Suriah yang dilanda perang dan ekonomi yang memburuk. (LOUAI BESHARA/AFP)
Pedagang memperlihatkan panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang biasa disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Di tengah krisis ekonomi Suriah, penduduk Damaskus mengatakan naeem, sajian panekuk tradisional ala Damaskus akan tetap ada. (LOUAI BESHARA/AFP)
Seorang pedagang Suriah menggoreng panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang biasa disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Betapa pun beratnya keadaan ekonomi, naeem adalah jawaban dari tradisi yang tidak bisa ditinggalkan selama Ramadhan. (LOUAI BESHARA/AFP)
Seorang pedagang Suriah menggoreng panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang biasa disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Tahun demi tahun, makanan Ramadhan menjadi lebih hemat di Suriah yang dilanda perang dan ekonomi yang memburuk. (LOUAI BESHARA/AFP)
Pedagang menaburi selai anggur pada panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Dibanderol sekitar 2.500 pound Suriah, harga seporsi naeem jauh lebih murah dari menu berbuka puasa favorit lainnya. (LOUAI BESHARA/AFP)
Pedagang menjual panekuk tradisional yang dikenal sebagai "Naaem" yang biasa disajikan selama Ramadhan, di Shaqhoor Damaskus pada 28 April 2021. Di tengah krisis ekonomi Suriah, penduduk Damaskus mengatakan naeem, sajian panekuk tradisional ala Damaskus akan tetap ada. (LOUAI BESHARA/AFP)