Halo Atlet, Makanan Ini Harus Dihindari Selama Puasa Ramadan

Makanan dan minuman ini sebaiknya tidak dikonsumsi selama puasa Ramadan karena berpengaruh kepada kebugaran.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Mei 2021, 00:00 WIB
Ilustrasi berolahraga. (dok. Unsplash.com/Tomasz Woźniak @huckster)

Liputan6.com, Jakarta Atlet tidak sama dengan orang kebanyakan dalam hal asupan energi yang dibutuhkan. Seorang atlet membutuhkan energi yang besar karena beraktivitas lebih berat dengan olahraga yang mereka geluti.

Selama bulan puasa Ramadhan, beragam makanan tentu menjadi santapan rutin bagi seorang atlet. Namun ada beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari atlet selama menjalani puasa Ramadan.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Awal Bros Batam, dr. Brian Gantoro, SpGK, atlet harus menghindari makanan yang tinggi lemak dan yang bisa merangsang asam lambung. Untuk minumannya, kurangi konsumsi kopi dan teh saat sahur karena membuat tubuh sering buang air kecil.

Sementara untuk kadar latihan bisa dikurangi dibandingkan hari biasa, untuk olahraga ringan bisa dilakukan menjelang berbuka puasa. Kalaupun olahraga berat dan intensif, dianjurkan beberapa jam setelah makan berat dan ibadah.

"Namun, jika menghendaki olahraga yang cukup berat bisa dilakukan setelah dua jam mengkonsumsi hidangan utama berbuka puasa," kata Brian seperti dilansir situs RS Awal Bros.

 

Video Pilihan


Makanan yang Patut Dikonsumsi

Ilustrasi Lari - Olahraga (Foto: Unsplashcom/ Jonathan Chng)

Kandungan nutrisi bagi seorang atlet tidak sama dengan orang biasa, karena beban yang atlet terima juga tidak sama. Tapi, selama puasa, pola makan atlet memang perlu disiasati di samping latihan dan istirahat yang cukup demi menjaga stamina.

Asupan nutrisi yang lengkap untuk kebanyakan orang yang menjalani ibadah puasa adalah lewat konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein. Tiga kandungan ini bisa menjaga tubuh tetap berenergi.

Tapi, di antara nurisi tersebut, karbohidrat menjadi sumber energi utama bagi seorang atlet. Karbohidrat terdiri dari dua macam, yakni, karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. Karbohidrat sederhana adalah sumber energi yang cepat diolah tubuh. Struktur kimia molekulnya lebih sederhana, membuat karbohidrat sederhana lebih cepat dicerna tubuh.

Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana antara lain gula pasir, gula merah, sirup, jagung, madu, jus buah, dan lainnya. Karbohidrat sederhana ini khususnya bisa dikonsumsi saat berbuka.

Tapi bila ingin berolahraga berat seperti atlet, maka pilihlah karbohidrat komplek.

"Nah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain nasi putih, nasi merah, atau kentang. Untuk protein pilihlah ayam tanpa kulit, telur, tempe, tahu dan ikan. Kemudian pisang, beras, cokelat, kentang, jagung, ubi jalar, kacang polong, labu, apel. Ada juga buah dan sayur seperti asparagus, brokoli, kol, wortel, terong, timun, strawberi, dan tomat. Atlet butuh mengonsumsi makanan tersebut," kata dokter Brian.

 


Karbohidrat Harus Cukup

Setelah Menekuni Olahraga Lari Selama Satu Tahun, Banyak Perubahan ke Arah yang Lebih Baik Dirasakan Dewi (Ilustrasi/iStockphoto)

Dokter spesialis gizi klinik tersebut menjelaskan, karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang struktur kimianya terdiri dari tiga molekul gula atau lebih yang biasanya saling terikat dalam suatu rantai molekul. Tubuh tidak kekurangan karbohidrat dan gula dalam tubuh, sehingga badan tetap fit dalam bulan puasa.

Gula dari karbohidrat lebih kaya serat, vitamin, dan mineral karena molekulnya lebih kompleks. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh.

"Karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh, maka karbohidrat komplek menyebabkan kenaikan glukosa darah seseorang dengan lebih lambat beberapa saat setelah dikonsumsi jika dibandingkan dengan efek mengkonsumsi karbohidrat sederhana," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya