Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa kita sudah melewati 2/3 Ramadan. Sebentar lagi, umat Muslim akan merayakan hari kemenangan, Idulfitri. Momen yang dikenal sebagai Lebaran itu identik dengan berbagai hidangan khas menggugah selera, utamanya yang berbahan santan.
Meski lezat, konsumsi makanan bersantan bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan jika berlebihan. Lalu adakah batas aman mengonsumsi makanan bersantan?
Advertisement
Ahli gizi Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani, setiap orang memiliki batas toleransi yang berbeda-beda. Ada yang kuat mengonsumsi cabai maupun santan dalam porsi banyak tapi ada juga yang cuma sedikit makan makanan itu sudah menimbulkan diare.
"Yang bisa dilakukan adalah menyadari diri sendiri, kenali batas kemampuan diri soal makanan," kata Christina kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Ia berpesan kepada individu yang memiliki masalah pencernaan, alangkah baiknya menghindari makanan pedas dan bersantan karena rentan menimbulkan diare.
Simak Juga Video Berikut Ini
Batas Aman Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
Christina mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan menyarankan batas konsumsi normal untuk gula, garam, dan lemak. Gula sekitar 54 gram (4 sendok makan), garam 2000 mg natrium (1 sendok teh) dan lemak/minyak 72 gr (5 sendok makan) untuk seluruh asupan makan per hari.
"Batas inilah yang harus diperhatikan dalam konsumsi makanan terutama makanan Lebaran yang notabene mengandung banyak lemak dan gula," katanya.
Asupan gula, garam, lemak yang berlebih dalam waktu lama lama akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular lain seperti diabetes, jantung, hipertensi. Sehingga, peran serta masing-masing individu dalam mengerem gula, garam, lemak amat penting.
"Apalagi jika sudah memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, kolesterol tinggi, jantung dan hipertensi yang lama, maka sudah pasti jumlah asupan makanan bersantan dan gula tinggi harus diatur dan diperhatikan kembali."
Advertisement