Liputan6.com, Sikka - Kasus Covid-19 di Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB), Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat setelah diketahui sebanyak 172 siswa positif Covid-19.
Para siswa dinyatakan positif setelah Satgas Covid-19 Sikka melakukan rapid test antigen massal, dalam dua hari belakangan ini.
Baca Juga
Advertisement
Rapid test antigen diikuti sedikitnya oleh 385 orang yang terdiri dari guru, karyawan, pelajar SMPK Seminari dan pelajar SMAK Seminari. Dari total yang dirapid test tersebut, terdata 172 pelajar terkonfirmasi positif.
"Jika ditotal dari pelaksanaan rapid test antigen sejak kemarin dan hari ini, berarti sudah 172 yang terkonfirmasi positif," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Sikka, Clara Francis, kepada Liputan6.com di Seminari BSB, Maumere, Sikka, NTT, Jumat (30/4/2021).
Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 langsung menjalani karantina terpusat di sekolah. Sebab pihak sekolah menjadikan sejumlah ruang kelas sebagai lokasi karantina terpusat.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Seminari BSB Hentikan Sementara KBM Tatap Muka
Praeses Seminari Menengah Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere RD Raymond Minggu, S.Fil, M.Pd mengemukakan bahwa komponen Seminari telah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) Tatap Muka di lembaga itu pasca puluhan seminaris dan beberapa guru terkonfirmasi positif covid melalui rapid test antigen.
“Seminari BSB memutuskan untuk menghentikan sementara KBM Tatap Muka,” kata Romo Raymond kepada awak media di sekolah Seminari BSB, Rabu (30/4/2021).
Romo Raymond mengakui bahwa dalam rapat yang dipimpinnya bersama elemen Seminari BSB pada Rabu pagi juga memutuskan untuk mengganti sistem KBM di mana dari KBM tatap muka menjadi model belajar dalam daring/online bagi siswa yang hasil rapid tesnya negatif.
“Tadi kami sudah rapat, dan diputuskan KBM berlaku dengan model belajar dari rumah bagi siswa yang rapidnya negatif,” kata Romo Raymond.
Romo menegaskan bahwa dalam konteks Seminari BSB, di mana 350 siswanya (SMP dan SMA-nya) semua berada di asrama, maka model belajar daring dari asrama.
“Karena semua pelajar sekolah ini adalah anak asrama yang berada di dalam kompleks sekolah, maka para pelajar akan BDR dari asrama,” katanya.
Advertisement