Liputan6.com, Jakarta Perlahan tapi pasti, upaya pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari tahu penyebab jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, mulai menemui titik terang.
Usai data cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 berhasil diunduh, KNKT mengatakan bahwa percakapan antara pilot, co-pilot, dan petugas Air Traffic Control (ATC) dapat terdengar jelas. Berita ini menjadi terpopuler pertama di top 3 news, Sabtu, 1 Mei 2021.
Advertisement
Sementara itu, upaya pemerintah untuk mengangkat kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di peraitran Bali, Rabu, 21 April lalu hingga kini terus dilakukan. Salah satunya dengan menggandeng sejumlah negara sahabat untuk proses evakuasi kapal dan ke-53 awak yang gugur.
Salah satunya datang dari China. Dilaporkan ada tiga kapal dari pemerintah China yang akan membantu mengangkat KRI Nanggala 402 dari kedalaman 838 meter. Ketiga kapal salvage ini diketahi memiliki daya selam hingga di kedalaman 4.500 meter.
Tak kalah disorot, berita lainnya terkait kelompok Ali Kalora yang hingga kini jejaknya masih belum bisa ditemukan. Namun, hingga kini upaya pengejaran masih terus dilakukan oleh Satgas TNI-Polri.
Dilaporkan saat ini masih ada sembilan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang kini telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Sabtu, 1 Mei 2021:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Data CVR Diunduh, KNKT: Percakapan Pilot Sriwijaya dengan ATC Terdengar Jelas
Kepala Sub-Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo menjelaskan rekaman suara tersebut terdengar jelas percakapan antara pilot dengan pemandu lalu lintas udara (ATC).
"Kalau pembicaraan pilotnya ke ATC itu jelas. Suaranya jelas. Isinya pembicaraan di kokpit antara kapten, co-pilot sama pilot ATC," kata Cahyo saat dihubungi, Sabtu (1/5/2021).
Tetapi dia mengatakan masih ada beberapa rekaman yang tidak terdengar. Sehingga saat ini kata dia sedang dicoba berbagai cara untuk bisa mendengar keseluruhan suara.
Sebelumnya diketahui Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah berhasil mengunduh data rekaman percakapan pada cockpit voice recorder (CVR) milik Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Kamis (1/4/2021) lalu.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan, CVR itu berisi rekaman percakapan selama dua jam, termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan.
Advertisement
2. TNI AL: 3 Kapal China Bantu Angkat KRI Nanggala 402
Angkatan Laut China (People Liberation Army Navy/PLA Navy) akan datang membantu angkat kapal selam KRI Nanggala 402. Sang monster laut tersebut mengalami musibah saat melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT di utara perairan Bali, pada 21 April 2021.
"Bantuan ini berawal tawaran Duta Besar China untuk Indonesia kepada Menteri Pertahanan RI berkaitan bantuan kemanusiaan pihak China dalam penanganan KRI Nanggala-402 berupa kapal salvage," tulis Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Sabtu (1/5/2021).
Dia menjelaskan, kapal yang dikerahkan pemerintah China berupa tiga kapal salvage untuk mengangkat KRI Nanggala 402. Ketiga armada itu adalah Kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185 dan Scientific Salvage Tan Suo 2.
Dia menambahkan, ketiga kapal itu diperkirakan tiba di perairan Bali pada awal Mei 2021 ini.
3. Jejak Kelompok Ali Kalora Hilang, Sejumlah Personel Satgas Akan Diganti
Satuan Tugas Madago Raya Sulawesi Tengah kehilangan jejak DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, pimpinan Ali Kalora.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, Jumat (30/4/2021) malam. Menurutnya, informasi tentang keberadaan kelompok tersebut saat ini terputus.
Ia mengatakan, saat ini Satgas TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Madago Raya tahap dua, masih melakukan pengejaran terhadap para terduga DPO tersebut.
"Yang kita lakukan selama ini baik human intelijen maupun ITE agak terputus, tapi bukan berarti kita tidak melakukan upaya pengejaran," kata Kapolda seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, untuk melakukan penyegaran di Satgas Madago Raya, sejumlah personel yang telah lama bertugas akan diganti.
Advertisement