Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, vaksinasi Covid-19 kepada para buruh dan pekerja dilakukan untuk memberikan rasa aman saat beraktivitas. Dengan begitu, dapat menggerakkan kembali perekonomian masyarakat.
Hal ini disampaikan Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk buruh dan pekerja bersama Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution di Pasar Raya Sumatera Utara Kota Medan, Sabtu 1 Mei 2021. Adapun vaksinasi ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional.
Advertisement
“Vaksinasi ini dilakukan kepada para pekerja dan buruh, supaya perekonomian di Kota Medan dapat segera bergerak, sehingga ada rasa aman dan percaya diri untuk bekerja melayani dan beraktivitas seperti biasanya," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Minggu (2/5/2021).
Dia menyebut bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan bagi buruh dan pekerja. Salah satunya, melalui kegiatan vaksinasi Covid-19.
"Saya ucapkan terimakasih atas nama pemerintah kepada Wali Kota Medan dan seluruh jajarannya yang telah melaksanakan instruksi dari pemerintah pusat untuk mempercepat dan menggerakan kegiatan-kegiatan penanganan Covid-19 ini," ujarnya.
Muhadjir mengingatkan para pekerja dan buruh untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan benar dan tepat, meski sudah divaksin. Dia menegaskan bahwa setelah divaksin tidak ada jaminan aman dari Covid-19 sepenuhnya.
"Saya mohon setelah divaksin tetap pakai masker, jaga jarak, tetap mutlak harus dilakukan sampai nanti Covid-19 sudah tidak ada," ucapnya.
"Jadi selama Covid-19 ada peluang mendapat serangan Covid masih ada, karena tidak jaminan mereka yang sudah divaksin itu 100 persen aman," sambung Muhadjir.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksinasi Buruh Tahap Pertama
Sebagai informasi, kegiatan vaksinasi buruh dan pekerja di Kota Medan baru memasuki tahap pertama. Setidaknya, sebanyak 100 orang pekerja dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja Kota Medan ikut berpartisipasi langsung di kegiatan vaksinasi ini.
Untuk tahap selanjutnya akan dilaksanakan setelah vaksinasi lansia dan tenaga pendidik. Selain itu, kegiatan vaksinasi juga dilakukan kepada para pemuka lintas agama di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Muhadjir mengatakan pentingnya pemuka agama untuk berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan vaksinasi. Hal ini agar semakin banyak masyarakat yang mau mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, pemerintah menargetkan sebanyak 181,5 juta penduduk Indonesia harus divaksin untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri ingin vaksinasi Covid-19 di Indonesia selesai pada 2021.
"Kegiatan vaksinasi tokoh lintas agama ini sangat penting dalam mensosialisasikan mengenai vaksinasi kepada umatnya masing-masing sehingga dapat diterima dengan baik kegiatan vaksinasi ini di masyarakat," tutur Muhadjir.
Advertisement