Liputan6.com, London - Warga di Inggris kini bisa menikmati klub malam yang lama tutup karena pandemi COVID-19. Syaratnya, hasil tes corona mereka harus negatif.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di Inggris mulai melandai di kisaran dua ribu kasus per hari.
Baca Juga
Advertisement
Kabar mengenai klub malam di Inggris menjadi berita terpopuler di kanal global Liputan6.com, Minggu (2/5/2021). Ada pula berita seputar COVID-19 dari India.
Berikut daftar artikelnya:
Saksikan Video Pilihan Berikut:
1. Klub Malam di Inggris Buka Lagi
Sekitar 3.000 clubbers memenuhi sebuah gudang di dermaga Bramley-Moore Dock di Liverpool untuk mengikuti apa yang mungkin menjadi rave party pertama mereka sejak Inggris memberlakukan pembatasan sosial akibat Covid-19 pada Maret 2020.
Acara yang digadang-gadang aman dari Covid-19 ini diadakan untuk menguji apakah aman untuk menyelenggarakan pesta malam serupa berskala besar lain ketika Britania bersiap untuk menyongsong kenormalan baru pasca program vaksinasi massalnya.
Advertisement
2. Australia Siap Penjarakan Warga Sendiri dari India
Warga negara Australia yang pulang dari India dapat menghadapi hingga lima tahun penjara dan denda setelah pemerintah melakukan perjalanan untuk sementara ilegal --menyusul gelombang Covid-19 mematikan di Negeri Bollywood.
Kementerian kesehatan mengatakan putusan itu telah dibuat "berdasarkan proporsi orang-orang dalam karantina yang telah memperoleh infeksi Covid-19 di India".
3. 400 Ribu Kasus Sehari di India
India melaporkan peningkatan kasus COVID-19 harian sebanyak 401.993 kasus virus corona jenis baru pada Sabtu 1 Mei 2021, saat negara tersebut membuka program vaksinasi besar-besaran untuk semua orang dewasa, meski sejumlah negara bagian telah mewanti-wanti akan adanya kekurangan vaksin akut.
India, yang merupakan produsen vaksin COVID-19 terbesar di dunia, memiliki jumlah suntikan yang terbatas dalam persediaan domestik, memperburuk infeksi gelombang kedua yang suram yang telah mengakibatkan penuhnya rumah-rumah sakit dan kamar jenazah sementara keluarga-keluarga memperebutkan pasokan oksigen dan obat-obatan yang semakin langka.
Advertisement