Hardiknas 2021, Komisi X DPR Minta Sekolah Tatap Muka Dipersiapkan Matang

Hetifah menyebut, Hardiknas kali ini merupakan kali kedua peringatan selama pandemi Covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Mei 2021, 14:34 WIB
Siswa menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruang kelas pada pada hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi X atau Komisi Pendidikan DPR Hetifah Saifudin menyampaikan catatan untuk Kemendikbud-Ristek dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021. Dia menyebut, Hardiknas kali ini merupakan kali kedua peringatan selama pandemi Covid-19.

"Hari ini, 2 Mei 2021 merupakan kedua kalinya kita merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di tengah pandemi. Selama setahun lebih, dunia pendidikan dilaksanakan dengan berbagai keterbatasan. Segala pihak mulai dari siswa, tenaga pendidik, orangtua, hingga pemangku kebijakan melakukan berbagai upaya agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal, dan dampak negatif dari pandemi bisa diminimalisir," kata Hetifah, Minggu (2/5/2021).

Dia berharap, sekolah tatap muka yang akan segera dilaksanakan dapat dipersiapkan dengan matang. Ia juga berharap, vaksinasi guru harus segera diselesaikan.

"Dengan gencarnya vaksinasi terhadap guru, Insyaallah kita akan dapat lagi segera melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, dengan protokol yang ketat tentunya. Hal itu tentu membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari memastikan keamanan dan keselamatan selama proses pembelajaran," ujar dia.

Politikus Partai Golkar itu meminta agar ketertinggalan dalam pembelajaran selama setahun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat dikejar.

"Bagaimana membiasakan kembali pembelajaran secara langsung yang sudah lama tidak terjadi, dan mengejar ketertinggalan serta meminimalisir dampak learning loss yang terjadi selama setahun ke belakang," ucap dia.

Hetifah optimistis dengan bekerja keras pendidikan atau pembelajaran tatap muka tahun ini dapat berjalan sukses.

"Di tahun ini, lagi-lagi dunia pendidikan harus bekerja keras. Saya percaya, dengan kolaborasi yang baik antarpara stakeholder, dan keinginan bersama untuk memberikan yang terbaik bagi generasi muda kita, kita dapat segera bangkit dan mengantarkan anak-anak kita menuju masa depan yang lebih baik," tandas Hetifah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Hardiknas, Nadiem: Masih Banyak Terobosan Merdeka Belajar yang Akan Kita Lakukan

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021 secara virtual pada Minggu, 2 Mei 2021. (Dok Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menegaskan, akan konsisten melakukan transformasi pendidikan melalui program Merdeka Belajar. Dia menyebut, Kemendikbud-Ristek telah menyiapkan berbagai terobosan Merdeka Belajar.

"Sejak saya menjabat dan sampai saat ini termasuk di masa pandemi, 10 episode Merdeka belajar telah diluncurkan dan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan," kata Nadiem saat memberi sambutan dalam upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dilihat di Youtube Kemendikbud, Minggu (2/5/2021).

Menurut dia, transformasi pendidikan ini merupakan upaya agar bangsa Indonesia dapat melompat maju dan tak jalan di tempat. Nadiem mengatakan, ada empat upaya yang akan dilakukan kementeriannya untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

"Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, pada perbaikan kebijakan, prosedur dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi dan assesmen," ujar Nadiem.

Dia mengakui banyak tantangan yang dihadapi baik bagi para pelajar, guru, dan orang tua di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, proses belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara daring atau jarak jauh untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, kini sudah ada beberapa sekolah yang sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas dan ada juga yang tengah bersiap.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya