Harga Daging Sapi dan Ayam Merangkak Naik Jelang Lebaran

Sementara jika merujuk pada Info Pangan Jakarta, harga daging sapi murni per hari ini atau 2 Mei 2021 sebesar Rp 130.406 per kg.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2021, 15:00 WIB
Pedagang memotong daging di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat harga daging sapi dan ayam mulai naik. Kenaikan ini biasa terjadi ketika mendekati hari raya  Lebaran atau Idul Firtri.

Sekretaris Jenderal APPSI, Ngadiran mengatakan, khusus untuk harga daging segar saat ini sudah lebih dari Rp 110.000 per kilogram (kg). Sementara untuk harga daging ayam berada di atas Rp35.000 per kg.

"(Harga) naik ayam di Rp38.000 - Rp40.000 per kg. Daging Rp115.000 - Rp125.000 per kg," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (2/5/2021).

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasionnal (PIHPSN) harga daging sapi di DKI Jakarta pada 30 April 2021 terpantau sebesar Rp 136.000 per kiliogram (kg) dan untuk harga daging ayam ras segar Rp 39.100 per kg.

Sementara jika merujuk pada Info Pangan Jakarta, harga daging sapi murni per hari ini atau 2 Mei 2021 sebesar Rp 130.406 per kg. Sedangkan untuk harga daging ayam broiler/ras sebesar Rp 39.800 per kg.

Ngadiran menambahkan, jika barang atau stok daging banyak di pasaran maka dia menjamin harga bisa stabil atau tidak mengalami kenaikan harga.

Namun jika stok barang dimainkan oleh distributor dengan cara menahan keluar dari gudang, maka loginya harga akan tetap melonjak.

 

Saksikan Video Ini


Jangan Salahkan Pedagang Harga Naik

Penjual daging menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di samping itu, dia juga meminta kepada pemerintah agar tidak menyalahkan pedagang kecil ketika harga komoditas meningkat.

Sebab, kewenangan untuk distribusi daging impor, sebagai upaya menekan harga di pasaran dilakukan oleh pengusaha atau pedagang besar.

"Maaf kalau boleh saya ingatkan bahwa yang bisa stabilkan harga itu yang dikasih izin impor (pemerintah). Karena yang atur lazimnya yang punya barang notabane yang tandatangan izin itu bisa ngatur apa tidak, apa justru siapa yang ngatur," jelasnya.

Untuk menekan harga, pemerintah juga diminta untu bisa mengingatkan kepada pemilik barang untuk membantu masyarakat dengan harga yang standar. "Boleh ambil untung tapi jangan terlalu mahal," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya