Tawakkalna: Aplikasi COVID-19 Dipakai 20 Juta Orang di Arab Saudi

Aplikasi Tawakkalna yang digunakan di pandemi COVID-19 meraih popularitas di Arab Saudi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Mei 2021, 20:00 WIB
Perempuan Saudi tiba untuk menonton film di sebuah bioskop di ibu kota Riyadh (22/6/2020). Pemerintah Arab Saudi membuka kembali bioskop setelah melonggarkan lockdown Covid-19. (AFP Photo/Fayez Nureldine)

Liputan6.com, Riyadh - Aplikasi Tawakkalna berhasil mendapat sambutan hangat di Kerajaan Arab Saudi. Pengguna aplikasi COVID-19 itu telah tembus 20 juta.

Tawakkalna diluncurkan oleh pemerintah Saudi bersama Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) pada 11 Mei 2020 untuk menyampaikan berbagai informasi terkait COVID-19.

Dilaporkan Saudi Gazette, Minggu (2/5/2021), pengembang aplikasi ini adalah National Information Center, dan mendapat restu Kemeterian Kesehatan.

Bila melihat situs resminya, aplikasi ini bisa disebut one-stop application. Beragam layanan terkait COVID-19 bisa ditemukan di sini, mulai dari tes, vaksinasi, hingga izin haji.

Aplikasi ini juga menunjukan daftar pelanggaran protokol kesehatan. Tak hanya itu, aplikasi ini bisa menunjukan apakah seseorang memiliki izin kerja ketika pembatasan sedang berlangsung.

Saat ini, Arab Saudi berada di tahap kembali ke kehidupan normal dengan waspada ("Cautiously We Return"). Diharapkan aplikasi Tawakkalna bisa membantu masyarakat dengan memudahkan akses ke berbagai layanan publik.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:


Arab Saudi Rilis Aturan Salat untuk 10 Hari Terakhir Ramadhan

Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Kamis (29/4) bahwa izin baru akan tersedia untuk sholat Qiyam Al-Layl - doa sukarela yang ditawarkan antara sholat Isya dan sholat Subuh (sebelum fajar) - selama 10 hari terakhir Ramadhan, melalui Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna.

Sementara itu, berbagai kementerian dan departemen pemerintah telah menegaskan perlunya vaksinasi COVID-19 bagi karyawannya sebagai syarat masuk tempat kerja. Demikian seperti mengutip laman Arab News, Jumat (30/4).  

Setiap karyawan harus memperbarui status mereka di aplikasi Tawakkalna, dan hanya mereka yang telah menerima vaksinasi, dan memiliki kata "diimunisasi" di aplikasinya, yang akan diizinkan masuk.

Kementerian Kehakiman, Kesehatan, Pendidikan, Penjaga Perbatasan, Pertahanan Udara dan Garda Nasional semuanya telah mulai membuat daftar karyawan yang belum menerima vaksin, untuk melindungi mereka dan orang-orang di sekitar mereka dari potensi infeksi saat bekerja.

Warga Arab Saudi dan ekspatriat terus menerima vaksin COVID-19 mereka, dengan lebih dari 8 juta orang yang telah diinokulasi sejauh ini.


Infografis COVID-19:

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya