Kemenparekraf Gelar Sayembara Desa Wisata Terbaik, Gandeng Chef Vindex dan Atta Halilintar Sebagai Juri

Pendaftaran Anugerah Desa Wisata 2021 dimulai pada 7 Mei 2021.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 02 Mei 2021, 20:02 WIB
Desa Wisata Enculai di Bintan. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan Anugerah Desa Wisata 2021 pada Jumat malam, 30 April 2021. Sayembara itu diselenggarakan sebagai salah satu upaya memulihkan perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pariwisata.

"Dan juga sebagai ajang promosi wisata daerah kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meresmikan peluncuran tersebut. 

Ia menargetkan 500 desa wisata berpartisipasi dalam ajang yang disebutnya sebagai penganugerahan desa wisata terbesar di Indonesia. Tahap pendaftaran dimulai pada 7 Mei hingga 26 Juni 2021 via daring melalui situs Jadesta.com

Para peserta diminta untuk mengisi seluruh form yang ada dan mengirimkan video maupun foto terkait desa wisata tersebut. Mereka yang berhak berpartisipasi adalah masyarakat desa wisata maupun pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkait.

"Diharapkan kegiatan ini dapat membangkitkan semangat kita. Oleh karena itu, tema yang dipilih Indonesia Bangkit, untuk mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mampu berkembang dalam menopang Indonesia lebih kuat," kata Sandiaga.

Sesuai RPJMN 2020--2024, Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Tetapi, pemerintah berharap lebih dari itu mengingat jumlah desa yang tercatat d Indonesia mencapai 74 ribu desa.

"Kami memetakan ada 1.200 potensi desa wisata di Tanah Air yang siap dikembangkan secara berkelanjutan karena memiliki nilai kearifan lokal dan budaya yang kuat. Ini menjadi target kita ke depan," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gaet Chef Vindex dan Atta Halilintar

Chef Vindex Tengker dan Atta Halilintar termasuk dalam anggota dewan juri Anugerah Desa Wisata 2021. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Menurut Menparekraf, secara umum desa wisata terklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni desa rintisan, desa wisata maju dan berkembang, serta desa wisata mandiri. Beberapa di antara desa wisata mandiri bahkan sudah memiliki standar internasional, seperti Desa Penglipuran di Bali yang dinobatkan sebagai desa terbersih ketiga di dunia.

Maka itu, penilaian Anugerah Desa Wisata 2021 akan didasarkan pada empat pilar pengembangan pariwisata berkelanjutan, yaitu tata kelola, ekonomi lokal, budaya, dan pelestarian lingkungan. Penganugerahan terbagi ke dalam tujuh kategori, yakni homestay, toilet, suvenir, desa digital, CHSE, konten kreatif, dan daya tarik wisata.

Terdapat 15 orang yang tergabung sebagai dewan juri. Dua di antaranya adalah Chef Vindex Tengker dan Atta Halilintar. Menurut Sandiaga, Atta diminta sebagai juru untuk melihat desa wisata dari kacamata milenial.

"Dipilih tim yang profesional agar melihat secara lebih objektif," ujar Sandiaga.

Sementara itu, Chef Vindex Tengker menjelaskan ia akan berbagi tugas dengan anggota dewan juri lainnya dalam menilai masing-masing peserta. Ia sendiri akan bertanggung jawab dalam melihat potensi kuliner sebagai daya tarik desa, higienitas, dan toilet di masing-masing desa wisata.

"Banyak di Indonesia ini sanitasi dan higienitas toiletnya masih perlu diperhatikan. Nantinya, mereka akan dapat panduan yang harus dibuat jadi dasar untuk maju dan berkembang," kata dia.

Ia mengungkapkan dari proposal yang masuk, akan diseleksi menjadi 50 terbaik untuk dikunjungi oleh para juri. Tujuannya untuk mengkroscek informasi yang disampaikan tertulis dengan kondisi riil di lapangan.

"Makanya, puncaknya baru diumumkan pada 7 Desember 2021," ujar Chef Vindex.


Desa Balun

Infografis Desa Balun (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya