Gary Neville : Manajemen Keluarga Glazer di MU Buruk

Legenda Manchester United (MU), Garry Neville buka suara soal protes keras fans di Old Trafford. Menurutnya, itu merupakan konsekuensi dari buruknya manajemen keluarga Glazer di MU.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 03 Mei 2021, 10:00 WIB
Demo Fans MU Rusuh, Old Trafford Jebol (AP)

Liputan6.com, Manchester - Legenda Manchester United (MU), Garry Neville buka suara soal protes keras fans di Old Trafford. Menurutnya, itu merupakan konsekuensi dari buruknya manajemen keluarga Glazer di MU.

"Ini adalah konsekuensi dari tindakan pemilik MU dua pekan lalu. Ada isu kepercayaan dan ketidaksukaan kepada pemilik, tetapi mereka tidak protes dua atau tiga pekan lalu," kata Neville seperti dilansir Sky Sports.

Fans MU menggeruduk Old Trafford jelang laga melawan Liverpool, Minggu (2/5/2021) malam WIB. Mereka protes dengan keterlibatan MU merencanakan Liga Super Eropa.

Pasalnya, Liga Super Eropa dianggap akan menghancurkan sepak bola lantaran terlalu mengutamakan uang. Belakangan, rencana itu batal dan MU telah menarik diri.

Neville menambahkan, keluarga Glazer telah membuat blunder dengan ikut dalam rencana itu. Alhasil, ia memprediksi keluarga Glazer harus angkat kaki dari MU.

"Keluarga Glazer kesulitan mencapai kebutuhan finansial di klub dan fans menganggap waktu mereka telah habis," kata Neville.

 

Saksikan Video MU di Bawah Ini


Prestasi MU Menurun

Gary Neville (AFP/ Andrew Yates)

Lebih lanjut, Neville menganggap manajemen keluarga Glazer di MU buruk. Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari menurunnya prestasi MU hampir satu dekade terakhir.

"Kami tidak menjuarai Liga selama delapan tahun. Area di sekitar stadion tidak berkembang, sementara klub-klub lain berlomba mengembangkan fasilitas mereka demi fans," ujarnya.


Fans bersatu

Di sisi lain, Neville menyerukan fans sepak bola untuk bersatu khususnya di Inggris. Hal itu setelah adanya rencana menggelar Liga Super Eropa.

"Semua fans sepak bola harus bersatu di belakang apa yang telah fans MU lakukan. Sebab, apa yang terjadi dua pekan lalu sangat bahaya untuk sepak bola Inggris," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya