Buntut Rusuh Fans MU di Old Trafford, 2 Polisi Terluka

Suporter Manchester United atau MU melemparkan berbagai benda ke arah polisi yang berjaga.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Mei 2021, 10:45 WIB
Sekitar 10.000 penggemar Manchester United menyerbu di luar Old Trafford, untuk menyuarakan penolakan mereka agar keluarga Glazer out. (Foto: AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Suporter Manchester United (MU) melancarkan protes di depan Stadion Old Trafford, Minggu (2/4/2021) waktu setempat. Sejumlah polisi terluka saat mengamankan demonstrasi tersebut. 

Greater Manchester Police yang turun mengamankan aksi tersebut menyatakan, dua personelnya terluka. Mereka mengalami cedera cukup serius setelah terkena lemparan benda keras dan flare hingga suar yang dilemparkan oleh sejumlah pendukung Setan Merah yang marah. 

Aksi tidak hanya berjalan di markas MU, tapi juga di Lowry Hotel tempat para pemain menginap. 

"Perilaku yang ditunjukkan orang-orang di Old Trafford maupun Lowry Hotel sangat sembrono dan berbahaya," ujar Asisten Kepala Polisi Manchester, Russ Jackson, kepada Manchester Evening News. 

"Kami paham para pendukung untuk tim mereka dan kami sepenuhnya menghormati hak untuk melakukan protes damai. Ada upaya untuk memastikan ini bisa terjadi dengan aman, tetapi segera menjadi jelas bahwa banyak yang hadir tidak berniat melakukannya dengan damai," kata Jacksen. 

 

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Marangsek ke Dalam Stadion

Suporter Manchester United atau MU merangsek masuk hingga ke lapangan Old Trafford dalam aksi unjuk rasa, Minggu (2/5/2021) (AFP/Oli Scarff)

Seperti dilansir dari Metro.co.uk, sekitar 1000 pendukung Setan Merah mendatangi Theater of Dream untuk melampiaskan kekesalan mereka terhadap sang pemilik, keluarga Glazers yang membawa klub kebanggaan mereka ke European Super League. Suporter menuntut Glazers hengkang dari MU. 

Aksi berlangsung jelang pertandingan MU melawan Liverpool pada lanjutan Liga Inggris. Polisi yang kalah jumlah akhirnya kewalahan dan massa berhasil menerobos ke tengah lapangan. 

'Tindakan mereka hari ini mengharuskan kami untuk mendatangkan tenaga tambahan di garis depan dan meminta bantuan dari kepolisian tetangga guna mencegah kerusuhan lebih besar," kata Jacksen.

"Di beberapa titik, botol dan pagar pembatas dilempar, petugas diserang dan orang-orang memanjat pagar stadion dan menimbulkan resiko bagi mereka maupun petugas," beber Jacksen. 

Akibat kejadian ini, duel MU melawan Liverpool pun terpaksa dihentikan. MU saat ini, masih berada di urutan kedua dengan 67 poin. Trofi Premier League sendiri telah dipastikan jadi miliki Manchester City.

 


Memilih Mundur

Sementara itu, Joel Glazer diketahui merupakan salah satu dedengkot European Super League. Joel menjadi wakil chairman bersama petinggi Juventus Andrea Agnelli. 

Namun langkah ini justru ditentang suporter maupun pemerintah Inggris. MU kemudian memilih mundur dan Ed Woodward meletakkan jabatannya sebagai executive vice chairman karena konon dianggap  gagal menyukseskan keinginan keluarga Glazer menggelar European Super League.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya