Jokowi: Masa Pandemi COVID-19 Harus Dimanfaatkan untuk Evaluasi Total Dunia Pendidikan Indonesia

Di masa pandemi COVID-19 dunia pendidikan dihadapkan dengan perubahan signifikan yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara virtual atau jarak jauh.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Mei 2021, 12:38 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi COVID-19 dunia pendidikan dihadapkan dengan perubahan signifikan yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara virtual atau jarak jauh.

Menurut presiden Joko Widodo (Jokowi), di masa seperti ini tidak bisa lagi diterapkan cara-cara lama. Perlu ada cara-cara baru yang inovatif untuk diterapkan di dunia pendidikan. Mengingat, salah satu tantangan pembelajaran jarak jauh adalah materi yang tidak tersampaikan dengan baik terutama di tingkat dasar.

“Kita harus cepat adaptasi, adaptif, kreatif, dan ada inovasi-inovasi terus. Situasi pandemi seperti saat ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia. Pandemi ini mengubah secara drastis kehidupan kita, pendidikan jadi jarak jauh dan tantangannya bagaimana pelajaran bisa tersampaikan dengan baik,” kata Jokowi dalam podcast Sekretariat Presiden Minggu (2/5/2021).

Maka dari itu, lanjut Jokowi, guru-guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Selain itu, kondisi pandemi harus dimanfaatkan untuk evaluasi total dunia pendidikan Indonesia.

“Pandemi juga jangan menjadi penghalang untuk mencapai kemajuan. Saya sangat berharap, cita-cita untuk mencapai sumber daya manusia unggul itu tidak berhenti agar pendidikan berkualitas dapat dirasakan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.”

Simak Video Berikut Ini


Pandemi Membuat Kesenjangan Lebih Jelas

Dalam acara yang sama, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim berpendapat bahwa pandemi COVID-19 membuat kesenjangan di bidang pendidikan menjadi terlihat lebih jelas.

“Sebenarnya banyak sekali hal yang sebelumnya intuisi kita merasakan perlu ada perubahan dunia pendidikan, tapi karena pandemi itu menjadi jauh lebih jelas,” kata Nadiem.

“Kesenjangan digital, akses internet yang tidak merata, akses guru berkualitas yang tidak merata, penganggaran kita yang mungkin tidak memprioritaskan daerah-daerah 3T itu ketahuan semuanya,” tambahnya.

Hal ini menjadi bahan evaluasi untuk selanjutnya diperbaiki. Selain itu, pandemi juga memaksa para guru di Indonesia untuk mempelajari penggunaan berbagai platform pendidikan.

“Itu kalau enggak ada pandemi enggak mungkin, bisa butuh 10 tahun untuk mencapai itu. Karena pandemi, jumlah guru dan orangtua yang belajar teknologi menjadi luar biasa. Jadi, sangat luar biasa perjuangan para guru di masa pandemi ini,” tutup Nadiem.  

 


Infografis Waspada Klaster Baru COVID-19 Bermunculan

Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya