Pandemi COVID-19, Laba Bersih Adhi Karya Turun Jadi Rp 6,74 Miliar pada Kuartal I 2021

PT Adhi Karya Tbk masih tetap mencetak laba pada kuartal I-2021 Rp 5,8 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Mei 2021, 11:27 WIB
Sebuah maket plan tower apartemen dipamerkan pada pameran Indonesia Property Expo 2018 di JCC Jakarta, Senin (24/9). Dua anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersinergi membangun LRT City Green Avenue di Bekasi Timur. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan pendapatan Rp 2,1 triliun pada kuartal pertama 2021. Angka tersebut turun 30,91 persen dibandingkan pendapatan kuartal pertama 2020 sebesar Rp 3,06 triliun.

PT Adhi Karya Tbk mencetak laba kotor sebesar Rp 325,5 miliar. Margin laba kotor (gross profit margin) ADHI naik menjadi 15,3 persen dari 13,6 persen pada kuartal I 2020 tahun lalu akibat efisiensi. Bersamaan dengan itu, margin laba usaha (operating profit margin) juga naik dari 7,5 persen pada kuartal I 2020, menjadi 8,3 persen pada kuartal I 2021. 

PT Adhi Karya Tbk masih tetap mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2021 Rp 6,74 miliar. Angka ini turun sekitar 26,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 9,2 miliar.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/5/20210, Total aset PT Adhi Karya Tbk pada kuartal I 2021 mencapai Rp 37,5 triliun sedangkan liabilitas ADHI tercatat sebesar Rp 31,9 triliun pada periode yang sama.

Untuk ekuitas pada kuartal I 2020 masih relatif tetap dibanding ekuitas pada Desember 2020 yakni pada kisaran Rp 5,6 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perolehan Kontrak Baru

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (7/8/2020). PT Adhi Karya akan memprioritaskan pengerjaan proyek infrastruktur berlabel proyek strategis nasional (PSN) di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

ADHI juga mencatat perolehan kontrak baru hingga Maret sebesar Rp 2,2 triliun (di luar pajak) dan carry over kontrak dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 35,3 triliun (di luar pajak). Sehingga nilai Total Order Book sampai dengan Maret 2021 sebesar Rp 37,5 triliun (di luar pajak).

Secara rinci, perolehan kontrak baru pada Maret 2021 ini meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 88 persen dan properti sebesar 11 persen. Sementara sisanya merupakan lini bisnis lainnya. 

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebesar 46 persen, Jalan dan Jembatan sebesar 15 persen, dan proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 39 persen. 

Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 60 persen, BUMN sebesar 25 persen, dan swasta sebesar 14 persen.

Pada perdagangan saham Senin, (3/5/2021), saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI)  turun 1,3 persen ke posisi Rp 1.140 per saham. Saham ADHI dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.160 per saham. Saham ADHI bergerak di kisaran Rp 1.130-Rp 1.175 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.515 kali dengan nilai transaksi Rp 5,2 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya