FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa

Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung lantaran membuang limbah ke sungai.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 03 Mei 2021, 14:12 WIB
FOTO: Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa
Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung lantaran membuang limbah ke sungai.
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis tergabung dalam Ecoton dan Forkadas (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum, Ciujung, serta Ciliwung Institut). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung membuang limbah ke sungai. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Limbah buangan pabrik merusak ekosistem sistem sungai dan menimbulkan racun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis tergabung dalam Ecoton dan Forkadas (Forum Komunitas Daerah Aliran Sungai Citarum, Ciujung, serta Ciliwung Institut). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menunjukkan limbah hasil temuan selama investigasi di daerah Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menunjukkan limbah hasil temuan selama investigasi di daerah Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Aktivis mendesak pemerintah menindak pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Pabrik kertas impor dan tekstil sekitar Sungai Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Ciujung membuang limbah ke sungai. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis membawa poster saat aksi "Sampah Impor Bunuh Sungai Pulau Jawa" di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin (3/5/2021). Limbah buangan pabrik merusak ekosistem sistem sungai dan menimbulkan racun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya