Menko Perekonomian: Vaksin Gotong Royong Diutamakan untuk Industri Padat Karya

Airlangga mengatakan Kementerian Kesehatan akan menerbitkan peraturan terkait harga vaksin gotong royong.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Mei 2021, 16:25 WIB
Suasana vaksinasi COVID-19 kepada pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/3/2021). Penyuntikan vaksin tahap pertama ini menargetkan 1.000 peserta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi penularan Covid-19 serta perudajan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang Industri (Kadin).

Nantinya, industri padat karya akan lebih diutamakan untuk mendapat vaksin gotong royong.

"Tadi dilaporkan mengenai vaksin gotong royong dan prioritas berbasis zonasi prioritas dan juga berbasis kepada perusahaan-perusahaan yang telah mendaftarkan di Kadin, dan tentunya berbasis pada jenis industrinya yang diutamakan Padat Karya," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).

Selain itu, dia menyampaikan bahwa pekerja yang memiliki kartu izin tinggal sementara (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP) dapat menggunakan mekanisme dari vaksin gotong royong. Dengan begitu, pekerja asing dapat menerima vaksin gotong royong.

Airlangga mengatakan Kementerian Kesehatan akan menerbitkan peraturan terkait harga vaksin gotong royong. Sementara jenis vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan CanSino.

Menurut dia, pemerintah telah menerima sekitar 7 juta komitmen vaksin Sinopharm. Kemudian, 7,5 juta dosis vaksin Sinopharm untuk program vaksin gotong royong hingga Juli 2021.

"Dan ada 5 juta CanSino yang sedang dalam proses," ucap Airlangga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tingkatkan Rasa Aman Bagi Pekerja

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan program Vaksinasi Gotong Royong akan dimulai pada minggu ketiga Mei 2021.

Dia menyampaikan hal tersebut saat melapor kepada Presiden Jokowi soal perkembangan program Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, lanjut Rosan, Presiden juga menyampaikan harapannya agar vaksinansi dapat segera dilakukan sehingga meningkatkan kepercayaan bagi para pekerja dan rasa aman sehingga diharapkan produktivitas dapat kembali normal.

Berdasarkan pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang dibuka sejak 28 Januari hingga 10 April 2021, Kadin mencatat sebanyak 17.387 perusahaan telah mendaftar dengan 8,6 juta orang sasaran vaksinasi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin Covid-19.

Pemerintah akan menggunakan tiga merek vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya