Liputan6.com, Jakarta- Parlemen Arab Saudi mengutuk pelarangan Houthi terhadap praktik salat Tarawih di masjid Sanaa dan daerah lain di Yaman.
Hal itu disampaikan dalam laporan kantor berita Yaman, Saba News pada Minggu (2/5).
Advertisement
Parlemen Arab Saudi mengatakan bahwa larangan itu dianggap sebagai salah satu dari beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Houthi terhadap orang-orang di Yaman.
"Perilaku kebencian ini bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan bertentangan dengan konvensi internasional yang menegaskan penghormatan terhadap kebebasan berkeyakinan dan perlindungan tempat ibadah," kata Parlemen Arab Saudi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News, Selasa (4/5/2021).
Saksikan Video Berikut Ini:
Parlemen Arab Saudi Serukan Tanggapan Komunitas Internasional
Disampaikan juga bahwa pelanggaran itu ditambahkan ke catatan milisi tentang berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Parleman Arab Saudi menambahkan, bahwa Houthi menunjukkan kurangnya rasa hormat mereka terhadap kesucian ritual keagamaan dan perasaan umat Muslim selama bulan suci Ramadhan.
"Upaya milisi untuk memaksakan pandangan dan keyakinan religiusnya dengan paksa terhadap orang-orang Yaman adalah bentuk terorisme agama yang dipraktikkan oleh mereka bersama dengan serangan teroris berkelanjutan mereka terhadap warga sipil," ujar pernyataan itu.
Parlemen Arab Saudi pun meminta serikat dan organisasi regional serta internasional untuk menolak dan mengecam tindakan Houthi yang menargetkan prinsip-prinsip koeksistensi agama dan perdamaian sosial di Yaman.
Advertisement