Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjadi salah satu pembicara dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Infomatika. Dalam kesempatan tersebut, dia memamerkan jas yang merupakan produk buatan UMKM Indonesia.
"Contohnya hari ini, saya pakai jas. Produksi UMKM, buatan Indonesia ini. Saya mau menunjukkan bahwa produksi Indonesia ini keren. Kemejanya buatan UMKM," ujar Mendag Lutfi, Jakarta, Senin (3/5/2021).
Advertisement
Meski demikian, ada satu benda yang digunakan Mendag Lutfi berasal dari luar negeri atau impor. Benda tersebut adalah dasi berwarna biru. Dia tidak menjelaskan dari mana dasi tersebut diimpor, namun menurutnya, sentuhan produk asing tetap perlu untuk terlihat keren.
"Dari semua yang saya gunakan, yang buatan luar negeri adalah dasinya. Tetapi dengan kombinasi UMKM ini saya merasa 90 persen barang Indonesia itu keren. Jadi barang buatan Indonesia itu, harus kita akui ini keren," jelasnya.
"Kombinasi (UMKM dan produk Impor) menyatakan kita bisa keren, kita bisa baik," sambungnya.
Mendag Lutfi menambahkan, sejauh ini perkembangan kualitas produk dalam negeri produksi UMKM memang terus mengalami peningkatan. Salah satunya terlihat dari produksi konsmetik Indonesia, yaitu Wardah.
"Saya selalu mengatakan, produk yang saya banggakan itu, Wardah. Wardah sedikit lebih murah dibanding produk sejenis, tapi kualitas tidak kalah dengan asing. Sekarang Wardah bisa mengalahkan produk asing di Indonesia termasuk negara tujuan seperti Eropa," tandas Mendag.
Anggun P. Situmorang
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mendag: Kepercayaan Konsumen Berbelanja Penting untuk Pulihkan Ekonomi
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengajak konsumen Indonesia lebih berdaya dan memperjuangkan hak-haknya. Hal ini untuk mendorong kepercayaan konsumen dalam berbelanja sehingga dapat menggerakan pemulihan ekonomi nasional.
"Perekonomian Indonesia dihitung dari penerimaan produk domestik bruto (PDB) yang sebagian besar datang dari konsumsi masyarakat. Untuk memastikan pertumbuhan konsumsi, pemerintah harus memastikan konsumen memiliki kepercayaan untuk berbelanja," ujar Mendag Lutfi dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) disebutnya berkomitmen melindungi konsumen, baik saat belanja secara daring maupun luring. Di era perdagangan digital, konsumen harus lebih cerdas agar tidak dirugikan.
"Pemerintah akan mempersiapkan aturan penyeimbang untuk penjualan daring dan luring agar tidak terjadi kesenjangan di antara keduanya. Hal ini untuk melindungi pedagang kecil meskipun konsumen diuntungkan dari segi harga," terangnya.
Menurut dia, konsumen cerdas merupakan hasil dari interaksi penjual dan pembeli. "Dengan interaksi yang lebih intens, ke depan tanpa aturan resmi dari pemerintah akan terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli. Hal ini akan lebih baik dari aturan yang dibuat pemerintah," ungkapnya.
Dia menambahkan, konsumen Indonesia harus menjadi konsumen yang cerdas dan berdaya. Apabila dirugikan, konsumen dapat menuntut hak-haknya dan menyampaikan pengaduan, di antaranya melalui datang langsung ke kantor Kemendag atau kantor Dinas Perdagangan di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan tindakan pemerintah untuk memastikan konsumen terlindungi dan untuk bisa dilindungi, konsumen harus memperjuangkan hak-haknya," pungkas Mendag Lutfi.
Advertisement