Liputan6.com, Bali - Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Karangasem Bali, mendatangi rumah keluarga korban KRI Nanggala 402.
Seperti diketahui salah satu korban KRI Nanggala 402 adalah warga Banjar Lebu Gede, Desa Lokasari, Desa Sidemen Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali. Dia adalah Kapten Laut I Gede Kartika.
Baca Juga
Advertisement
Kendati korban memiliki darah asli Bali, korban bersama kedua orang tuanya telah lama pindah sebagai transmigran ke wilayah Gorontalo Sulawesi Utara (Sulut).
Dalam kesempatan itu, hadir Bupati Karangasem I Gede Dana, Dandim 1623/Karangasem Letkol Inf Bima Santosa, Kapolres Karangasem diwakili oleh Kapolsek Sidemen AKP I Nyoman Merta Kariana dan Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Wayan Suastika.
Lalu, Kajari Karangasem Aji Kalbu Pribadi, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Camat Sidemen A.A. Made Agung Surya Jaya, Bendesa Lebu I Wayan Darmanta, Perbekel Lokasari I Nengah Sukerta., Keluarga korban I Wayan Sutama.
Rombongan pejabat Forkopimda tersebut, diterima oleh keluarga korban yang juga sebagai Bendesa Adat Lebu I Wayab Darmanta.
Dalam Kesempatan tersebut, Bupati Karangasem bersama Forkompinda Karangasem menuturkan permohonan maaf. Karena mereka baru hari ini bisa ketemu kelurga korban KRI Nanggala 402.
"Kami ucapkan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 di Perairan Utara Bali. Di mana salah satu korban adalah Kapten Laut I Gede Kartika," kata Bupati Karangasem di rumah Kapten Laut I Gede Kartika, Karangasem, Senin (3/5/2021).
Dia berharap kepada keluarga korban yang ditinggalkan, untuk tabah atas kejadian ini. Dan semoga para kru Kapal Selam Nanggala 402 segera dapat ditemukan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Istri yang Tengah Mengandung
Sementara itu, perwakilan keluarga, I Wayan Darmanta menyatakan ucapan terima Kasih atas kedatangan Bupati Karangasem bersama rombongan Forkompimda Karangasem.
"Terima kasih kami ucapkan atas kedatangannya (Forkopimda) dan telah ikut mendoakan Korban Kapal Selam KRI Nanggala 402. Di mana salah satunya adalah keluarga kami," ujar dia.
Ia menyebut, korban adalah keponakannya yang bersama orang tuanya sejak tahun 1987 telah melaksanakan transmigrasi ke Gorontalo, Sulawesi Utara.
"Dia (Kapten Laut I Gede Kartika) meninggalkan seorang istri yaitu Ni Made Suwandari dan satu orang anak yang baru berusia 6 tahun. Saat ini sang istri masih hamil 5 bulan," ucapnya.
Advertisement