BBPOM Palembang Uji Kualitas Ratusan Manisan yang Diduga Mengandung Formalin

Wawako Palembang, BBPOM Palembang bersama tim gabungan menyidak salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang Sumsel

oleh Nefri Inge diperbarui 04 Mei 2021, 09:30 WIB
Wawako Palembang, BBPOM Palembang bersama tim gabungan menyidak salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Inspeksi dadakan (sidak) yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, dilakukan di salah satu pusat retail di Kota Palembang, pada hari Senin (4/5/2021).

Dari hasil sidak tersebut, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda bersama tim gabungan, menemukan 6 jenis manisan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya. Yaitu bahan pengawet formalin dan boraks serta pewarna tekstil seperti Rodhamin-B dan Methanil Yellow.

Kepala BBPOM Palembang Martin Suhendri menuturkan, enam jenis makanan yang diamankan yaitu manisan kedondong, kolang-kaling, salak pedas, salak biasa, mangga pedas dan liko kuning.

“Kami amankan supaya tidak dijual. Akan kami uji lagi dan laporkan ke Wawako Palembang. Jika terbukti positif (kandungan zat kimia), akan dimusnahkan pada Kamis (6/5/2021) nanti,” katanya.

Dari hasil investigasi, ada sekitar 836 Kilogram (kg) pasokan manisan tersebut. Namun baru ditemukan sebanyak 400-an Kg manisan di dalam gudang retail tersebut, yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.

Jika ratusan Kg manisan tersebut terbukti mengandung zat kimia berbahaya, Pemkot-BBPOM Palembang bersama aparat kepolisian akan menghanguskan makanan tersebut.

BBPOM Palembang juga akan melaporkan penemuan tersebut ke BBPOM pusat, untuk menindaklanjuti supliyer manisan yang berada di Jakarta.

“Karena UPT di pusat, ada network-nya. Akan langsung dikontak ke Jakarta, supaya bisa ditindaklanjuti supliyer manisan di Jakarta sana,” ucapnya.

Martin mengimbau kepada warga Palembang, agar lebih cerdas dan hati-hati dalam memilih dan membeli makanan.

“Ini karena permintaan demand dan suplay. Tingginya permintaan, sehingga penyuplai tidak memperdulikan keamanan pangan,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Seleksi Supliyer Makanan

Wawako Palembang, BBPOM Palembang bersama tim gabungan menyidak salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Dia meminta kepada pelaku usaha makanan, agar tidak menjual makanan yang terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan konsumennya.

Saat diminta konfirmasi, Deny Mulyawan, Corporate GA MGR Pasaraya JM Palembang mengaku kaget dengan penemuan manisan yang mengandung zat kimia berbahaya tersebut. Pasalnya, mereka sudah menyeleksi ketat para supliyer yang memasok makanan di pusat perbelanjaannya.

“Kita percaya jika produk dari supliyer aman diperjualbelikan. Karena sudah mengantongi izin PIRT dan sudah terverifikasi,” ujarnya.

Pihak managemen Pasaraya JM Palembang juga merasa dirugikan, dengan adanya penemuan tersebut. Yang bisa berakibat pada buruknya citra baik yang sudah dibangun selama berpuluh tahun di Palembang.


Tes Kadar Makanan

Wawako-BBPOM Palembang menyita ratusan kilogram manisan yang diduga mengandung zat kimia berbahaya di Pasaraya JM Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Pascasidak yang dilakukan Pemkot Palembang, Deny sudah menghubungi pihak supliyer manisan tersebut. Namun belum ada respon sama sekali.

“Kita sudah meminta klarifikasi ke supliyer tapi belum ada respon. Akan kita pelajari dulu kasus ini, jika perlu akan kita tempuh ke jalur hukum,” ujarnya.

Untuk menghindari kembali kerjasama dengan para supliyer nakal, mereka akan lebih memperketat seleksi makanan-minuman yang akan dijajakan di pusat retailnya.

“Ke depannya, kita meminta dibekali oleh BBPOM Palembang, agar diedukasi dan disediakan alat untuk mengetes kualitas makanan-minuman,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya