Melirik Potensi Destinasi Wisata Unggulan Kampung Kawa Nagekeo yang Bikin Takjub

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki berbagai potensi alam dan budaya. Inilah yang menyebabkan banyak wisatawan ingin berkunjung ke Pulau Flores.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 05 Mei 2021, 06:00 WIB
Kampung Kawa di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi destinasi wisata unggulan. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Nagekeo - Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki berbagai potensi alam dan budaya. Inilah yang menyebabkan banyak wisatawan ingin berkunjung ke Pulau Flores.

Sebut saja Manggarai Barat punya Komodo, Manggarai punya Kampung Waerebo, Bajawa punya Kampung Adat Bena, Sikka punya Teluk Maumere nan cantik, Ende punya Taman Nasional Kelimutu, dan masih banyak lagi. Sementara, Nagekeo juga punya sesuatu yang tak kalah menariknya.

Saat ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menetapkan Kampung Kawa sebagai salah satu tujuan pariwisata di Nagekeo.

Kampung Kawa masih sangat tradisional dengan warga yang menjunjung tinggi adat istiadat setempat. Secara geografis, Kampung Kawa terletak di bagian barat Desa Labolewa dengan jarak tempuh kurang lebih 10 kilometer dari Desa Labolewa dan 15 km dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kampung ini berada persis di punggung Gunung Amagelu dengan landskap berlatar belakang Gunung Ebulobo.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbangda) Nagekeo Kasmir Dhoy menyatakan Kampung Kawa telah bersanding dengan Kampung Waerebo di Manggarai dan Bena di Kabupaten Ngada.

"Kampung Kawa, salah satu destinasi unggulan Nagekeo, kini telah menjadi salah satu destinasi yang diunggulkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Flores-Daratan," kata Kasmir kepada awak media, Senin (3/5/2021) siang.

Dia mengatakan tantangan besar memasukkan Nagekeo ke dalam rencana perjalanan wisatawan di Flores-Daratan telah membuahkan hasil.

Bila sebelumnya hanya menjadi tempat lewat wisatawan menuju Ende dan Ngada, maka kini Kawa sudah menjadi salah satu tempat tujuan wisatawan.

"Mari kita bangun pariwisata Nagekeo dari Kampung Kawa. Bila Kampung Kawa adalah busur, maka potensi wisata lainnya adalah anak panahnya," dia menyebutkan.

Sementara Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi pada Dinas Pariwisata Nagekeo, Edy Due Woi mengatakan, Kampung Kawa kini menjadi top satu pariwisata Nagekeo.

Berkat kunjungan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada 2020, maka Kampung Kawa masuk menjadi pola pariwisata perjalanan nasional maupun internasional.

Adapun dua kategori yang menjadi alasan Kemenpar yakni kampung adat atau kampung tradisional dan potensial untuk nomadic tourism (tracking dan cycling).

"Apa yang menarik dari Kampung Kawa? Komponen pariwisata lengkap sekali, pariwisata lanskap ada, wisata alam dapat, ada wisata gunung dan tracking. Kawa juga sangat potensial untuk nomadic tourism seperti camping dan touring," ujarnya.

"Ekosistem ring of Amagelu. Kawa, Lambo, Ngegedhawe, air terjun Ngabatata dan Rendubutowe kalau waduk lambo sudah dibangun," dia menambahkan.

Namun demikian, adapun tiga catatan Kemenpar yakni aksesibilitas, amenitas pariwisata, dan sanitasi (kebutuhan air). Pihaknya kini tengah berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendasar itu.

"Kalau bicara keaslian, memang masih terjaga sampai sekarang. Keaslian itu yang kita harus pertahankan dalam konsep sustainable tourism atau wisata berkelanjutan," dia memungkasi.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya