Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken meminta Korea Utara untuk merangkul diplomasi.
Hal ini disampaikan saat Blinken memberi pengarahan kepada sekutu tentang strategi baru AS yang menekankan progres secara pelan-pelan daripada saat masa pemerintahan mantan presiden Donald Trump.
Advertisement
Saat berada di London, untuk pertemuan langsung Group of Seven, Blinken berkonsultasi dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan mengenai pendekatan baru Presiden AS Joe Biden yang telah dikecam oleh Pyongyang.
"Saya berharap Korea Utara akan mengambil kesempatan untuk terlibat secara diplomatis dan melihat apakah ada cara untuk bergerak maju menuju tujuan denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," kata Blinken kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (4/5/2021).
"Saya kira, tergantung pada Korea Utara untuk memutuskan apakah mereka ingin terlibat atau tidak atas dasar itu," ujar Blinken, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.
Saat menyinggung reaksi awal Korea Utara, Blinken menyampaikan, "Kami akan melihat tidak hanya apa yang dikatakan Korea Utara tetapi apa yang sebenarnya dilakukannya dalam beberapa hari dan bulan mendatang."
Saksikan Video Berikut Ini:
Pendekatan Praktis
Biden meminta penilaian kebijakan Korea Utara setelah mengambil alih pendahulunya, Trump yang diplomasinya tidak biasa dan sangat personal - menampilkan tiga pertemuan yang dibuat untuk disiarkan di televisi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Blinken mengakui bahwa beberapa pemerintahan, termasuk dari Partai Demokratnya, gagal menghentikan proses nuklir Korea Utara yang telah melakukan enam uji coba bom atom sejak 2006.
"Apa yang kita miliki sekarang adalah kebijakan yang menyerukan pendekatan praktis, terkalibrasi, dan terbuka, juga akan mengeksplorasi diplomasi dengan Korea Utara untuk mencoba membuat kemajuan praktis," kata Blinken.
Blinken, secara terpisah juga akan bertemu dengan para menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan di London debelum pertemuan tiga arah dengan sekutu Asia.
Korea Utara sebelumnya menyebut pendekatan baru AS adalah "tanda palsu untuk menutupi tindakan permusuhannya" - kecaman terbaru terhadap Biden.
Advertisement