Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2021 Masih Negatif?

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 besok, Rabu (5/5)

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 11:15 WIB
Warga berada di sekitar Spot Budaya Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 besok, Rabu (5/5). Beberapa pihak dan pemerintah pun memperkirakan ekonomi domestik masih akan kontraksi pada periode Januari-Maret 2021.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, ekonomi kuartal I-2021 masih akam tumbuh negatif. Namun kuartal II-2021 ekonomi Indonesia baru akan menunjukan pemulihannya atau berada di laju positif.

"Pada kuartal I-2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kontraksi pada sekitar kisaran minus 0,6 hingga 0,9 persen ironi," ujarnya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Selasa (4/5/2021).

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 bakal berada di dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Proyeksi ini lebih baik jika dibandingkan posisi pertumbuhan sepanjang 2020 yang minus 2,07 persen.

"Kita berharap sih sebetulnya bisa mencapai zona netral, tapi kita masih mendekati minus 0,1 persen," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Edisi Maret, Selasa (23/3).

Bendahara Negara itu menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi itu didasari dari kegiatan ekonomi di Indonesia yang sudah mulai menunjukkan adanya pemulihan. Hal ini seiring jumlah kasus Covid-19 menurun ke level 5.000 dibandingkan sebelumnya mencapai 12 ribu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mulai Pemulihan

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia mencontohkan beberapa aktivitas di lokasi perdagangan bahan pokok dan sektor farmasi sudah mengalami pemulihan pada Maret 2021. Bahkan aktivitas perbelanjaan ritel dan transportasi juga menunjukkan perbaikan sejak awal tahun.

Sementara, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 1 sampai 0,5 persen di kuartal I-2021. Proyeksi ini tidak begitu jauh dari yang dilakukan pemerintah yakni dalam range antara minus 1 persen hingga minus 0,1 persen.

"Kita proyeksikan kuartal I masih negatif tapi lebih tipis minus 1 sampai 0,5 persen di kuartal I," jelasnya dalam diskusi Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa (27/4).

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya