Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan, larangan mudik Lebaran 2021 hendaknya senantiasa dikumandangkan. Sosialisasi ini sebagai pengingat agar masyarakat tidak atau menunda mudik.
"Narasi tentang larangan mudik hendaknya senantiasa dikumandangkan," kata Doni saat Rapat Koordinasi Satgas Nasional, ditulis Selasa, 4 Mei 2021.
Advertisement
Mantan Danjen Kopassus ini juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berupaya keras mensosialisasikan larangan mudik. Diharapkan narasi larangan mudik bisa dapat mengurangi masyarakat yang masih nekat pulang ke kampung halaman.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Pemerintah yang mengingatkan masyarakat (larangan mudik) dengan upaya-upaya membuat lomba, misal puisi dengan video atau pantun," ucap Doni Monardo.
"Ini sangat baik. Mudah-mudahan bisa mengurangi jumlah masyarakat 7 persen (data Kementerian Perhubungan) yang nekat mudik, walau sudah ada sosialisasi larangan mudik."
** #dilarangmudik
#ingatpesanibu
#DILARANG MUDIK
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ingatkan Masyarakat Taati Instruksi Larangan Mudik
Doni Monardo juga mengingatkan, agar masyarakat menaati larangan mudik Lebaran 2021 sebagaimana keputusan yang dikeluarkan Pemerintah. Sehingga 7 persen masyarakat yang nekat mudik dapat berubah pikiran supaya tidak pulang ke kampung halaman.
"Sebentar lagi kita akan memasuki kegiatan Idulfitri, tidak sedikit masyarakat yang sudah kembali ke kampung halaman dan nekat mudik, walaupun sudah dilarang, sudah diimbau masih ada 7 persen. Itu sekitar 18,9 juta orang," ingatnya.
"Masih sangat banyak ya. Bapak Presiden berulang kali mengatakan 7 persen orang ini tugas kita bersama untuk mengingatkan agar masyarakat bisa menaati instruksi Pimpinan Tertinggi, Kepala Negara."
Lebih lanjut, Doni menekankan, kita harus kompak dan disiplin protokol kesehatan. Keputusan larangan mudik harus dipatuhi seluruh pihak.
"Saya harapkan, tidak ada pihak manapun yang tidak mengikuti instruksi dari Kepala Negara Presiden Jokowi (larangan mudik). Negara kita sedang menghadapi ancaman, yaitu COVID-19," imbuhnya.
"Mohon kiranya berkenan kita rapatkan barisan, kita kompak, kita tingkatkan disiplin. Hanya disiplin dan patuh kepada patuh protokol kesehatan yang mampu menyelamatkan bangsa."
Advertisement